Harga MG 4 EV Dikoreksi Tiga Kali, Ini Alasannya
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – Morris Garage (MG) turut memeriahkan pasar elektrifikasi Indonesia dengan menghadirkan ragam mobil listrik, salah satunya MG 4 EV.
Sejak peluncurannya pada 2023 lalu hingga saat ini, tercatat mobil listrik ini sudah mendapatkan perubahan harga sebanyak tiga kali.
Saat pertama kali diperkenalkan pada Februari 2023, mobil listrik ini masih berstatus Completely Built Up (CBU) Thailand dan dibanderol mulai Rp649,9 juta - Rp699,9 juta.
Kemudian pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 Agustus lalu, MG 4 EV mendapatkan perubahan harga menjadi Rp433 juta.
Hal tersebut dikarenakan, MG 4 EV direncanakan untuk produksi secara lokal sehingga harga menjadi turun.
Terbaru pada Juli 2024, MG memutuskan untuk mengoreksi kembali harga dari MG 4 EV menjadi Rp395 juta.
Berkaitan dengan hal tersebut, He Guowei (Alec) selaku CEO MG Motor Indonesia menyampaikan bahwa penurunan harga tersebut disebabkan karena perubahan produksi kendaraan.
“Penurunan harga karena adanya perubahan dari CBU menjadi Completely knocked down (CKD/produksi dalam negeri)” ujar Alec dikutip VIVA di Jakarta.
Perubahan produksi kendaraan tersebut dikarenakan MG bisa mendapatkan insentif potongan PPN 10 persen ditanggung pemerintah (DTP) karena Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melebihi syarat yakni minimal 40 persen.
Adapun, MG 4 EV diproduksi di fasilitas pabrik di Cikarang, Jawa Barat.
Kemudian, ia menuturkan impor dari Thailand memiliki tarif yang sangat tinggi.
"Pengurangan harga tersebut juga karena ketika kita impor (dari Thailand) itu tarifnya tinggi banget," tuturnya.
Alec pun menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin mengoreksi harga. Hal ini mengingat potensi yang bisa berdampak pada konsumen MG 4 EV, yang sudah membeli dengan harga lebih tinggi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa menyoal harga sebenarnya juga dipengaruhi faktor lain seperti ketersediaan unit dan permintaan serta tergantung kondisi pasar.
"Harga itu salah satu faktor fleksibel yang memengaruhi keputusan. Tetapi ini bukan cara MG, kita mau menjaga value dan kepuasan pelanggan. Kita mencoba perbanyak suplai dan jual lebih banyak value ke konsumen. Saya enggak bisa jamin harga naik-turun tetapi melihat kondisi pasar," tutupnya.