Pengamat: Daya Beli Mobil Orang RI Cuma Rp100 Jutaan
- Wuling
Karawang, VIVA – Berdasarkan data Survei Konsumen yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI), daya beli masyarakat khususnya kelompok menengah mengalami penurunan. Hal ini pun turut berdampak pada sektor otomotif.
Pernyataan tersebut pun turut dibenarkan oleh Yannes Martinus Pasaribu selaku Ahli Desain Produk Institut Teknologi Bandung. Ia mengatakan bahwa kemampuan ideal masyarakat dalam membeli mobil baru pun juga menyusut.
"Sekarang, mobil harga Rp100 juta-Rp200 jutaan lebih relevan dan ideal untuk kemampuan daya beli masyarakat," ujarnya dikutip VIVA di Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, "Yang tadinya mungkin bisa bermain di Rp500 jutaan, sekarang mungkin cuma Rp300 juta - Rp350 jutaan,"
Pengamat otomotif ini pun mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat yang menurun ini juga menggeser segmentasi konsumen.
"Daya belinya turun, yang tadinya segmen menengah ke atas jadi menengah ke bawah. Mulai ngegeser sekarang," tuturnya.
Menurutnya, keterjangkauan daya beli otomotif nasional hanya di angka Rp100 jutaan.
"Masyarakat RI banyak yang ngga ada duit, keterjangkauan daya beli otomotif paling Rp100 jutaan, ya di range segitu,"
Yannes pun memberikan contoh, bahwa saat ini sudah banyak manufaktur kendaraan listrik yang menghadirkan mobil di harga range tersebut.
"Kita lihat sekarang, mobil listrik asal China aja sekarang sudah ada yang Rp150 juta - Rp200 jutaan. Itu lumayan banyak kan peminatnya," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penjualan mobil di Indonesia tahun ini masih jauh dari angka satu juta unit.
"Saya lihat tren (penjualan mobil) turun terus, tahun ini saja diprediksi bisa tembus 900 ribu unit sudah hebat karena tidak ada tanda perbaikan," tutupnya.