Ekspor Mobil Nasional Melambat, Toyota Ungkap Hal Ini Jadi Penyebabnya

Ekspor mobil Toyota Innova Zenix
Sumber :
  • Dok: TMMIN

Karawang, VIVA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menanggapi terkait melambatnya laju ekspor mobil nasional sepanjang Januari hingga Juli 2024, yang tercatat mengalami penurunan

Konsumsi BBM Mobil Toyota Ini Setara Motor Matik

."Kita lihat bahwa fenomena sekarang kan economic down term. Semua sedang turun, cuma persoalannya bukan turun aja. Semoga jangan turun lebih dalam lagi," ujar Bob Azam selaku Wakil Presiden Direktur PT TMMIN dikutip VIVA di Karawang, belum lama ini.

Kemudian, ia pun mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi penyebab dari penurunan angka ekspor mobil.

Terpopuler: Daya Beli Mobil Orang RI, Innova Tetap Rajai Pasar

"Dunia sekarang sedang dilanda suku bunga tinggi, dan lain sebagainya. Tapi semua lagi nunggu kapan suku bunga diturunkan. Itu tinggal tunggu waktu saja," ungkapnya.

Ekspor mobil Toyota Fortuner

Photo :
  • Dok: TMMIN
Toyota GR Starlet Siap Meluncur, Punya Mesin Kecil Tapi Tenaganya Buas

Bob menambahkan, "Kalau suku bunga diturunkan, mungkin pasar akan kembali lagi. Kita berharap tahun depan akan ada penurunan suku bunga sehingga pasar (ekspor) bisa bergairah lagi dan itu akan diikuti juga pasar dalam negeri,"

Lebih lanjut, Bob juga menjelaskan bahwa ekonomi dua saat ini masih dibayangi oleh perang dan kenaikan harga minyak.

"Ekonomi dunia kan selalu dibayang-bayangi oleh perang, kenaikkan harga minyak. Terus juga kekhawatiran terhadap logistik. Itu yang mengganggu supply," kata Bob.

Dengan demikian, Bob mengakui bahwa untuk merek Toyota sendiri, pihaknya tidak memiliki target untuk pasar ekspor mobil.

"Tidak ada target, karena uncertainty nya banyak banget. Ada perang, ekonomi, politik, dan lain-lain. Terpenting kita bisa mengikuti demand dari pasar," tuturnya.

Sebagai informasi tambahan, mengutip data dari Gaikindo, tercatat ekspor mobil pada tujuh bulan pertama mencapai 290.852 unit pada tahun lalu. Kemudian untuk tahun ini di periode yang sama hanya menyentuh angka 258.766. Angka ini memiliki selisih sekitar 32.086 unit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya