Harga Mobil Listrik Semakin Murah, Tak Butuh Insentif Lagi?

Ilustrasi kabel charger baterai mobil listrik
Sumber :
  • viva.co.id/ Pius Mali

New Delhi, VIVA – Pemerintah India tampaknya mulai mengubah pendekatannya terhadap subsidi kendaraan listrik (EV). Menteri Transportasi dan Jalan Raya India, Nitin Gadkari, baru-baru ini mengisyaratkan bahwa subsidi untuk EV mungkin tidak lagi diperlukan.

Ratusan Ribu Unit Mobil Listrik Tesla Tersandung Masalah Kamera

Berbicara di sebuah konvensi mobilitas hijau, Gadkari menekankan bahwa pajak barang dan jasa (GST) untuk EV jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak (ICE), sehingga manfaat pajak ini dianggap cukup untuk mendorong konsumen membeli EV.

Dikutip VIVA dari laman Motorbeam, Minggu 8 September 2024, Gadkari juga mencatat bahwa harga baterai, terutama baterai lithium-ion, terus menurun drastis, serta adanya perkembangan teknologi yang pesat.

Mobil Penikmat Insentif Cetak Rekor Baru di 2024

Faktor-faktor ini, menurutnya, akan segera membuat harga EV kompetitif dengan kendaraan berbahan bakar fosil, tanpa perlu dukungan keuangan lebih lanjut dari pemerintah.

Ilustrasi baterai mobil listrik.

Photo :
  • Greencarreport
Setelah Viral Emak-emak yang Nyanyi Waktuku Kecil Pamer Mobil Mewah Ini

Pernyataan ini muncul sehari setelah Menteri Industri Berat India, H.D. Kumaraswamy, mengumumkan bahwa pemerintah tengah menyelesaikan fase ketiga dari program FAME (Faster Adoption and Manufacturing of Hybrid and Electric Vehicles).

Meskipun upaya pemerintah terus berjalan, Gadkari menyarankan bahwa sekarang mungkin saat yang tepat untuk mulai mengurangi subsidi, terutama karena harga baterai telah turun signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Ia memproyeksikan bahwa harga EV bisa setara dengan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel dalam dua tahun ke depan.

Namun, meski biaya baterai semakin terjangkau, adopsi EV di India masih relatif lambat. Data resmi menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari kendaraan roda dua dan roda empat yang terjual sejak 2018 merupakan model listrik, sementara penjualan kendaraan roda tiga juga mengalami penurunan.

GIIAS Bandung 2024

Kemenperin Dukung Adanya Insentif Tambahan Demi Dongkrak Industri Otomotif

Dengan adanya tambahan PPN 12 persen dan juga opsen pajak dinilai bakal membuat penjualan mobil menurun lagi. Maka itu perlu adanya insentif tambahan.

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2025