Gara-gara Ini Banyak Orang Ogah Kredit Mobil Bekas

Ilustrasi beli mobil bekas.
Sumber :
  • Dok: Mobil88

VIVA – Mobil bekas menjadi jalan alternatif bagi sebagian orang memiliki kendaraan roda empat. Selain harga lebih terjangkau, pilihan model dan brand yang bisa didapatkan lebih beragam dibandingkan kondisi baru.

Ford Luncurkan 3 Mobil Barunya di GJAW 2024, Termurah Rp836 Juta

Ada berbagai cara meminang mobil dalam kondisi bekas pakai. Umumnya masyarakat melalukan pembelian melalui showroom yang tersebar di pinggir jalan, bursa mobil bekas, lelang, atau dari pemilik langsung.

Berkat perkembangan teknologi, mendapatkan kendaraan bekas tidak melulu offline, saat ini cukup banyak platform jual beli online. Artinya ada banyak cara untuk mencari mobil bekas sesuai kebutuhan.

HMID Ungkap Alasan New Hyundai Tucson Belum Dirakit Secara Lokal

Bahkan sejumlah lembaga pembiaayaan, atau leasing bekerja sama dengan pedagang mobil bekas untuk mempermudah konsumen memiliki unit. Namun menurut Agus pemilik Focus Motor, minat konsumen untuk kredit mobil bekas menurun.

“Pasar mobil bekas sendiri ada penurunan, data itu kami dapatkan dari leasing, jadi dari pembiayaan mobil bekas turun 15 persen,” ujar salah satu pemilik showroom terbesar di WTC Mangga Dua, di PIK 2, Rabu 21 Agustus 2024.

Benarkah Mobil Gerak Roda Depan Kurang Jago Nanjak?

Meski secara kredit menurun, namun penjualan mobil bekas di showroom yang dia miliki diklaim meningkat dua kali lipar dari Juni ke Juli 2024. Begitupun dengan beberapa pedagang mobil lain yang ditemuinya.

“Masing-masing dari 10 pedagang ada 3 pedagang yang ramai banget, semuanya kan punya strategi yang berbeda-beda,” tuturnya.

Agus yang juga menjadi pengurus di Pusat Otomotif Indonesia, atau POIN di PIK 2, menyebut bahwa tren konsumen dalam melakukan pembelian mobil bekas terjadi pergeseran, kini didominasi pembelian tunai.

“Untuk saat ini 40 persen pembelian kredit, 60 persen tunai, dulu 80 persen kredit, 20 persen tunai, mungkin orang mau aman takut kena bunga, jadi kalau ada uang baru beli mobil tunai,” katanya.

Di tengah penurunan penjualan mobil baru di tahun ini, di mana salah satu faktor adalah harga mobil baru yang semakin mahal tidak sesuai dengan kemampuan rata-rata orang Indonesia, sehingga mobil bekas lebih dilirik.

“Mobil baru agak berdarah-darah penjualannya memberikan diskon besar, beda dengan mobil bekas banyak harganya lebih menarik, dan terjangkau (lebih dilirik saat ini),” tukasnya.

Bahkan menurutnya saat ini leasing sudah memberikan bunga yang rendah untuk pembelian mobil bekas, sehingga secara wajar seharusnya peminatnya menjadi lebih banyak, namun hal itu tidak terjadi.

“Bunganya kalau mau cicil sudah kompetitif kurang lebih mirip mobil baru, Mobil bekas itu bunganya 5-8 persen, tidak setinggi sebelumnya, tergantung tahun produksi, dan spesifikasi,” sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya