Irit Banget Cuma Segini Biaya Isi BBM Toyota Yaris Cross Hybrid

Test drive Toyota Yaris Cross Hybrid
Sumber :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

VIVA – Toyota Yaris Cross Hybrid merupakan mobil hybrid termurah yang dipasarkan PT Toyota Astra Motor (TAM). SUV kompak dengan dua sumber energi itu dilego mulai Rp440,600 juta, sampai Rp454,950 juta on the road.

Review Chery J6: SUV Listrik Tangguh di Jalur Ekstrem dan Kaya Fitur

Yaris Cross HEV (Hybrid Electric Vehicle) yang dirilis sejak 2023 menjadi model hybrid kedua yang diproduksi lokal oleh Toyota setelah Kijang Innova Zenix HEV.

Toyota Yaris Cross Hybrid Nanjak ke Kawasan Bromo

Photo :
  • Press Release TAM
Bocoran Harga dan Spesifikasi BAIC BJ30 Hybrid yang Bakal Meluncur di RI

Untuk kembali membuktikan efisiensi Yaris Cross Hybrid, tim redaksi Viva Otomotif mencobanya dengan rute Jakarta-Bandung-Jakarta menempuh jarak ratusan kilometer, dengan melewati berbagai medan jalan termasuk area pegunungan.

Sebelum melakukan perjalanan ke luar kota, mobil ini diajak keliling di tengah kemacetan Ibu Kota, lalu memulai perjalanan dari kawasan Jakarta Selatan dengan akses Tol menuju Ranca Upas, Kabupaten Bandung.

Mobil Menteri Bakal Diganti Maung, Toyota Bilang Begini

Unit yang kami coba Yaris Cross S Hybrid CVT GR, atau tipe tertinggi yang sudah dilengkapi fitur keamanan TSS (Toyota Safety Sense), dan memiliki tampilan lebih sporti berkat paket bodi kit Gazoo Racing.

Posisi berkendaranya baik, meski setir hanya tilt steering. Jok sopir bisa diatur elektrik yang bikin visibilitas dengan postur tinggi 175 cm cukup nyaman, pandangan luas ke kanan, atau ke kiri, dan bisa melihat kap mesin.

Menghidupkan mobil hanya menekan tombol start stop engine dengan menginjak pedal rem, tidak ada suara mesin. Karena hanya motor listrik, atau dinamo yang bertugas memutar roda depan di awal mobil berjalan.

Motor penggerak dengan daya 59 kilowatt, atau 79,1 dk dan torsi 141 Nm memberikan hentakan yang responsif. Mobil SUV itu bergerak seutuhnya melahap persediaan listrik yang ada dalam kondisi tertentu.

Electronic Control Unit, atau ECU membaca gaya berkendara sesuai injakan kaki ke pedal gas yang disalurkan ke Throttle Position Sensor, atau TPS. Kami menginjaknya secara teratur dari mobil diam hingga bergerak.

Dari putaran bawah saat kondisi jalan landai, dan beban mesin yang tidak berat, secara utuh Yaris Cross berjalan mengandalkan tenaga listrik, dengan catatan EV mode bekerja secara otomatis, ketika baterai mumpuni untuk memutar roda depan.

Namun ketika baterai sebagai penyalur listrik ke dinamo melemah maka otomatis mesin hidup. Tapi untuk pengisiannya cukup singkat, mengingat kapasitas baterai Lithium-ion di Yaris Cross hanya 0,7 kWh (kilowatt hour).

Otomatis baterai akan terisi saat melakukan pengereman, atau deselerasi melepas gas ketika kondisi mobil berjalan. Secara regrenatif enjin berbahan bakarnya menjadi generator untuk mengisi daya kelistrikan.

Peralihan tenaga listrik ke mesin pembakaran tergolong kasar. Cukup terdengar suara mesin berkode 2NR-VEX berkapasitas 1.500cc itu hidup untuk menggerakkan roda, terlebih ketika saya berakselerasi spontan di tanjakan curam saat menuju Ciwidey, Bandung.

Menariknya, tenaga dan torsi yang disalurkan mesin bensin ke roda depan cukup mumpuni. Raungan mesin tidak terasa meski melewati tanjakan dengan kemiringan sekitar 40-60 derajat, dalam kondisi stop and go.

Adapun ketika beban mesin ringan, atau kondisi jalan landai tanpa tanjakan, dan mobil berjalan konstan, pada kecepatan tinggi sekalipun terkadang roda depan digerakkan listrik tanpa campur tangan enjin.

Terkait handling, meski ground clearancennya 210 mili meter gejala limbungnya minim, body roll cukup baik. Perpaduan suspensi depan McPherson Strut, dan belakang Torsion Beam memberikan rigiditas yang baik.

Bermodal jarak poros roda depan ke belakang lebih lebar 10 mm dari Honda HR-V, dan Hyundai Creta, yaitu 2.620 mm membuat mobil terasa lebih stabil saat bermanuver di kecepatan tinggi sekalipun.

Padahal rancang bangun Yaris Cross serupa dengan Avanza-Xenia generasi terbaru, yaitu DNGA (Daihatsu New Global Architeture), namun penempatan baterai, dan penyesuaian sektor kaki-kaki membuat karakternya sedikit berbeda.

Tapi sayangnya peredaman kabin bukan yang terbaik di kelasnya, suara dari luar masih cukup terdengar, begitupun noise dari putaran roda meski berjalan di permukaan aspal yang mulus.

Seperti diketahui, selama perjalanan mobil berisikan dua penumpang dewasa dengan bobot rata-rata 70 kilogram, dan dua anak kecil dengan berat rata-rata 20 kilogram, belum termasuk barang bawaan di bagasi belakang.

Setelah melakukan perjalanan panjang sejauh 456,7 km melewati berbagai medan jalan, baik itu tanjakan di area pegunungan, dalam kota, dan jalan bebas hambatan, konsumsi BBM Yaris Cross Hybrid yant tercatat di layar MID (Multi Information Display) 22,4 km per liter.

Konsumsi BBM Yaris Cross Hybrid

Photo :
  • Jeffry Yanto Sudibyo


Tergolong irit, jika dikonversi dari hasil tersebut maka untuk berjalan sejauh itu Yaris Cross Hybrid membutuhkan BBM sekitar 20,4 liter. Jika menggunakan Pertamax RON 92 yang saat ini dilego Rp13,700 per liter, maka biaya yang perlu dikeluarkan untuk perjalanan Jakarta-Bandung-Jakarta Rp279 ribuan.

Toyota Prius Hybrid

Toyota: Insentif Hybrid Bisa Percepat Investasi Komponen e-Parts

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengungkapkan insentif mobil hybrid tetap diperlukan meskipun penjualan tumbuh baik.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024