Nilai Kijang Innova EV Mencapai Rp1,1 Miliar, Ini Penjelasan Toyota
- TMMIN
Tangerang, VIVA – PT Toyota-Astra Motor (TAM) diketahui sedang mengembangkan kendaraan Toyota Kijang Innova berbasis teknologi Battery Electric Vehicle (BEV). Bahkan, kendaraan ini dijadikan sebagai shuttle di Bali.
Penggunaan Toyota Kijang Innova EV ini ditujukan untuk perjalanan antara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan The Stones Hotel - Legian, Bali.
Adapun, Kijang Innova EV ini juga muncul di parkiran pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024, yang baru saja berlangsung belum lama ini.
Menanggapi hal ini, Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT TAM mengatakan bahwa kendaraan ini masih dalam proses pengujian.
"Ini (Kijang Innova EV) masih testing, masih banyak uji coba baik dalam maupun luar kota, termasuk penggunaan di Bali juga," ujarnya dikutip VIVA di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya sempat terungkap nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) Kijang Innova EV ini menyentuh harga Rp1,1 miliar. Anton Jimmi pun menanggapi bahwa kendaraan ini merupakan model prototipe, jadi wajar bila harganya mahal.
"Itu kan mobil prototipe, jadi pasti mahal karena bukan untuk mass production," katanya.
Sayangnya, ia belum bisa mengungkapkan harga pasti dari Kijang Innova listrik apabila sudah diproduksi atau diluncurkan secara resmi.
"Untuk harga, saya belum bisa memberikan komentar karena belum ada rencana menjualnya, ini kan masih di tahap testing dulu," ungkap Anton Jimmi.
Lebih lanjut, Anton mengakui bahwa Toyota Kijang Innova EV ini mendapatkan respon yang cukup baik di wilayah Bali.
"Kalau di Bali, responsnya kebanyakan positif karena di sana kebanyakan turis-turis yang memang melihat kendaraan ramah lingkungan," tuturnya.
Sebagai informasi tambahan, Kijang Innova listrik ini pertama kali diperkenalkan pada IIMS 2022 lalu. Secara desain ada yang berbeda, di mana Bagian depannya dibuat tertutup tanpa celah udara, karena memang tidak ada mesin konvensional yang berada di balik kap.
Kemudian lubang pengisian bensin dimanfaatkan sebagai tempat soket pengisian daya listrik. Tuas transmisi konvensional digantikan dengan panel layar sentuh, yang umum dipasang di mobil listrik.