Toyota Sebut Diskon PPnBM Penting untuk Para Pekerja

Booth Toyota di GIIAS 2023.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Tangerang, VIVA – Pemerintah Indonesia sempat memberlakukan diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) saat pandemi Covid-19 pada 2021-2022 lalu.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Hal tersebut diberlakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas penjualan dari industri kendaraan bermotor.

Tercatat, penjualan kendaraan pada periode Maret-Desember 2021 berhasil meningkat 113 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pada 2022, penjualan dari periode Januari-Mei sebesar 95 ribu unit.

Toyota Hadirkan Sedan Crown Hybrid di GJAW 2024

Sayangnya, setelah diskon PPnBM dicabut oleh Pemerintah, penjualan mobil kembali lesu.

Adapun beberapa pihak, seperti Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo) turut mendorong keringanan PPnBM kembali diberlakukan oleh Pemerintah.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Toyota GR Yaris baru meluncur di GIIAS 2024

Photo :
  • Toyota Astra Motor

Bahkan, tak sedikit produsen kendaraan yang sangat menyambut baik apabila diskon PPnBM bisa diterapkan kembali. Salah satu pabrikan tersebut ialah PT Toyota-Astra Motor (TAM).

"Saya rasa (diskon PPnBM) baik, kita juga dengan GIIAS ini menghimbau Pemerintah melihat dari market yang mengalami penurunan," ujar Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT TAM dikutip VIVA di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, meski respon masyarakat terhadap pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) cukup baik dan terbilang positif,  namun dukungan Pemerintah untuk meningkatkan penjualan juga sangat penting.

"Walaupun GIIAS positif, tapi pastinya untuk mengejar pasar 1 juta unit masih cukup jauh ya," katanya.

Ia menambahkan, "Jadi harapan kita sebenarnya market butuh didukung juga, karena pasar domestik penting untuk industri otomotif nasional karena banyak pekerja yang perlu dukungan Pemerintah,"

Lebih lanjut, Anton Jimmi mengungkapkan beberapa upaya yang telah dilakukan produsen untuk meningkatkan angka penjualan kendaraan nasional.

"Banyak cara yang sudah kita lakukan, kayak paket kredit, kemudian kita meluncurkan produk-produk baru, varian baru, dan memperkuat aktivitas di diler pastinya ya," ungkapnya.

Kendati demikian, ia mengatakan untuk mengisi kekosongan dari semester satu masih sangat besar jika berbicara terkait penjualan 1 juta unit.

"Jadi butuh dorongan atau support (dari Pemerintah) lebih lanjut," tutup Anton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya