Penjualan Mobil Hybrid Berpotensi Tembus 70 Ribu di Akhir 2024
- Toyota Astra Motor
Tangerang, VIVA – Pasar mobil hybrid di Indonesia kian berkembang pesat seiring dengan banyaknya pabrikan otomotif yang menghadirkan ragam pilihan kendaraan jenis ini.
Meski berbeda dengan mobil listrik, namun kendaraan berbasis teknologi hybrid diklaim juga mampu mengurangi emisi karbon hingga 48 persen berdasarkan perhitungan emisi dari tangki bensin ke knalpot.
Tercatat, pengurangan emisi dua mobil hybrid ini setara dengan satu mobil listrik berbasis baterai.
Adapun berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid setiap tahun menunjukkan peningkatan yang sangat baik.
Pada 2022, penjualan dari kendaraan ramah lingkungan tersebut mencapai 10.000 unit. Kemudian, pada 2023 melonjak hingga 55 ribu unit.
Sementara itu pada Januari-Mei 2024, penjualan mobil hybrid sudah menembus angka 32 ribu unit.
Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gaikindo mengungkapkan bahwa penjualan mobil hybrid berpotensi mencapai 65.000-70.000 unit pada akhir tahun 2024.
"Kalau saya lihat mungkin mobil hybrid di akhir tahun bisa sekitar 65 ribu-70 ribu unit. Berarti ada peningkatan lagi," ujarnya dikutip VIVA di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Menurut Nangoi, peningkatan penjualan mobil hybrid tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
"Alasan peningkatan ini ya karena masyarakat sudah mulai menyadari bahwa yang namanya mobil hybrid itu lebih hemat bahan bakar fosil," ungkapnya.
Kemudian, Nangoi mengatakan bahwa emisi gas buang dari kendaraan berbasis teknologi hybrid ini lebih baik, serta harganya sudah mulai kompetitif.
"Emisi gas buangnya lebih baik, terus juga harga dari mobil hybrid juga saat ini sudah mulai berkompetisi," tutup Nangoi.