Mimpi PLN Sulap Mobil Listrik Jadi Kantor Berjalan, Gimana Caranya?

PLN resmikan SPKLU pertama di Indonesia Timur
Sumber :
  • PLN

VIVA – Mobil listrik mengandalkan baterai untuk penympanan daya, layiknya mobil konvensional yang memiliki tangki untuk menampung bahan bakar minyak. Sementara sumber penggerak roda adalah dinamo, alias motor listrik.

Mobil Listrik Audi Buatan Wuling Bisa Jalan 700 KM dan Lebih Cepat dari Ferrari

Dengan mengandalkan dua komponen tersebut, mobil listrik menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan mesin pembakaran. Selain itu masih ada fungsi lainnya dari kendaraan pelahap seterum.

Mengingat baterai sebagai sumber energi, maka saat kendaraan tersebut tidak digunakan berjalan bisa dimanfaatkan sebagai jenset disaat kelistrikan rumah padam. Teknologi tersebut diberi nama Vehicle to Load (V2L).

Bikin Tesla Keok, BYD Makin Mendominasi Pasar Mobil Listrik di China

Hampir setiap mobil listrik murni mengadopsi teknologi tersebut. Berkat V2L daya dari baterai bisa disalurkan ke luar mobil untuk keperluan dalam kondisi tertentu.

Salah satunya Hyundai Ioniq 5 yang bisa mengeluarkan arus listrik mencapai 3,6 kilo watt hour (kWh), daya itu cukup mengisi kendaraan listrik lainnya, perangkat elektronik, hingga menyuplai kebutuhan listrik rumah.

Indonesia Perlu Strategi Dekarbonisasi yang Lebih Fleksibel

Adanya fitur tersebut PT PLN (Persero) mempunyai mimpi, atau rencana ke depan bahwa mobil listrik tidak hanya digunakan sebagai alat transportasi berpindah tempat, namun bisa dijadikan kantor berjalan.

“Mobil listrik ini ke depan bayangan saya bukan jadi alat transportasi. Tapi bisa menjadi kantor jadi ada internet, komunikasi bisa lewat mobil,” ujar Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti di ICE BSD, Tangerang, dikutip Sabtu 20 Juli 2024.

Menurutnya teknologi yang canggih di dalam mobil listrik itu sudah mumpuni untuk mendukung aktivitas bekerja, baik sumber internet, dan kelistrikan untuk perangkat elektronik.

“Jadi ke depan menurut ssya mobil listrik seperti itu fungsinya, menjadi gaya hidup. Kami terus mengembangkan ekosistemnya agar pengguna nyaman dulu. Jadi ketika ingin pakai mobil listrik mau jalan ke mana tidak ragu-ragu lagi,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto, terutama terkait kemampuan produk barunya yang serupa dengan Ioniq 5, yaitu Kona Electric.

“Kona punya V2L mau ngecas disitu, dan lain-lain bisa. Bukan hanya produk, kita juga mau bikin ekosistem terbentuk lagi, dan kita harus berpatner dengan kolega kita, termasuk PLN sebagai sumber listrik di Indonesia,” kata Soerjo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya