Menperin Mau Mobil Baru Tetap Murah, Jangan Sampai Harganya Naik Lagi

Menperin, Agus Gumiwang saat bertemu petinggi Vinfast.
Sumber :
  • Dok: Kemenperin

VIVA – Harga mobil baru yang terus melambung tinggi menjadi salah satu faktor penjualan terus menurun, dan stagnan dari tahun ke tahun. Terlebih tidak seiring dengan pendapatan, atau gaji rata-rata orang Indonesia.

Penghargaan Upakarti 2024, Apresiasi Bagi Dedikasi Penggiat IKM Dalam Negeri

Dampaknya banyak orang RI yang tidak mampu beli mobil baru, sebab jika ingin kredit saat ini leasing, atau lembaga pembiayaan memperketat calon debitur agar tidak terjadi kredit macet yang semakin meningkat.

Oleh sebab itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta kepada produsen mobil agar tidak menaikkan harga jual produknya untuk saat ini.

Insentif Cair, Pemerintah Minta Pabrikan Segera Daftarkan Mobil Hybrid

Menperin menyebut masing-masing produsen mobil lebih baik jangan menaikkan harga untuk produknya saat ini, karena industri otomotif terutama penjualan mobil baru sedang lesu, ditambah kenaikkan dollar.

“Jadi kita minta agar produsen menahan diri untuk menaikkan harga dari masing-masing produksi,” ujarnya kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang, dikutip, Jumat 19 Juli 2024.

BYD, Citroen dan Aion Langsung Dapat Nikmati Diskon PPnBM hingga Bea Masuk Impor 0 Persen

Untuk mendongkrak kembali minat masyarakat, Kementerian Perindustrian sedang mengusulkan insentif PPnBM (Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah).

Adapun PPnBM yang ditanggung pemerintah itu cakupannya lebih luas, karena berlaku buat mobil yang sudah diproduksi lokal. Berbeda dengan insentif serupa yang diberikan hanya untuk mobil LCGC (Low Cost Green Car) pada 2021, atau saat pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Kemenperin, setelah diganjar insentif tersebut penjualan mobil selama Maret-Desember 2021 melonjak 113 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada 2022, program keringanan pajak itu juga sukses meningkatkan penjualan selama Januari-Mei menjadi sebesar 95 ribu unit.

Namun setelah tidak ada keringanan, penjualan mobil baru kembali stagnan, bahkan terus menurun, meskipun di segmen LCGC masih tergolong stanil yang saat ini diramaikan Honda Brio Satya, Toyota Calya, Agya, Daihatsu Sigra, dan Ayla.

Melalui data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru dari diler ke konsumen, atau retail sepanjang Januari-Juni 2204 hanya 431.987 unit, menurun sekitar 14 persen, karena dalam periode yang sama di 2023 masih 502.536 unit.

Terkait dengan upaya peningkatan penjualan mobil baru saat ini, Menperin sempat menyebut, langkah yang dapat dilakukan adalah memberikan insentif fiskal berupa PPnBM ditanggung pemerintah yang diproduksi lokal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya