Jika Diskon PPnBM Mobil Digelar Lagi Demi Naikkan Penjualan, Cuma Untungkan Orang Kaya?

Booth Toyota di IIMS 2024
Sumber :
  • Dok: TAM

Jakarta, 12 Juli 2024 –  Penjualan mobil di Indonesia dinilai tetap stagnan, bahkan di semester pertama tahun ini alami tren negatif. Cara singkat untuk bisa memperbaiki catatan itu adalah kembali digelarnya Insentif fiskal berupa diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

Bea Cukai Dorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Pemberdayaan UMKM

Diketahui pada periode 2021-2022, pemerintah memberikan diskon PPnBM semasa covid 19. Hasil, penjualan mobil mengalami pelonjakan cukup tinggi.

Tercatat, penjualan untuk periode Maret sampai dengan Desember 2021 meningkat 113 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2022, penjualan Januari hingga Mei menjadi sebesar 95.000 unit.

Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omset Usaha Semakin Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI

Seiring dengan stagnasi dan kecenderungan penurunan penjualan mobil pada tahun 2024, stimulus fiskal yang dikucurkan untuk sektor otomotif dinilai mampu meningkatkan geliat industri di Tanah Air. Hal itu disampaikan Peneliti Senior LPEM UI Riyanto.
 
"Sudah sangat proven bahwa pemberian insentif fiskal itu mampu meningkatkan penjualan," ujar Riyanto dikutip VIVA Otomotif, beberapa waktu lalu.

Walau begitu, Riyanto akui akan ada isu diskon PPnBM ini cuma menguntungkan para orang kaya saja. Tapi dia menegaskan bahwa itu tidak tepat, sebab kebijakan khusus untuk menstimulus industri otomotif, bisa berdampak pada kelas menengah dan pekerja.

Viral Pemilik Mobil Ngamuk Tak Bisa Isi BBM Subsidi karena Pelat Nomor Baru

Booth Mitsubishi di IIMS 2024

Photo :
  • Dok: MMKSI

"Sekarang isunya, kalau memberikan insentif fiskal, ini kan mungkin dipakai orang kaya. Itu isu yang sering berkembang. Jangan salah, industri mobil itu, komponen lokalnya, terutama yang LCGC itu sudah 80 persen. Itu jejaring supply chain daripada industri mobil kita sudah sampai UMKM," imbuhnya.

Menurut Riyanto, saat kelesuan sektor otomotif tidak didukung dengan langkah tepat bisa berpotensi mengganggu ekonomi masyarakat luas.  Riyanto juga menambahkan produsen mesti punya strategi untuk menekan biaya produksi.

"Di satu sisi juga dari sisi produsen, masih bisa efisiensi biaya produksinya. Makanya sebenarnya kalau bisa, implikasinya memberikan diskon," paparnya.

Periset Litbang Kompas, Christian Marpaung (kiri) dan Chief Customer Officer, Mekari Arvy Egadipoera (kanan)

55 Persen UMKM RI Manfaatkan Teknologi Digital, Paling Banyak untuk Promosi-Laporan Keuangan

55 persen dari total UMKM di Indonesia sudah mulai mengarah untuk mengadopsi teknologi digital.

img_title
VIVA.co.id
10 September 2024