Usai Thailand, BYD Bakal Bikin Pabrik di Indonesia?

BYD
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta – Produsen otomotif asal China, Build Your Dreams (BYD) telah meresmikan pabrik produksi mobil listrik di Thailand pada minggu lalu.

Ratusan Unit Mobil China Tiba di Pelabuhan Indonesia, Punya Siapa?

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Bangkokpost pada Selasa, 9 Juli 2024, ini merupakan pabrik pertama BYD di pasar Asia Tenggara dengan nilai investasi sebanyak US$1,44 miliar atau setara dengan Rp23,4 triliun.

"Thailand memiliki visi kendaraan listrik yang jelas dan sedang memasuki era baru dalam manufaktur otomotif. Kami akan membawa teknologi dari China ke negara ini," ujar Wang Chuanfu selaku CEO dan Presiden BYD dalam upacara pembukaan pabrik.

Jurus Pupuk Indonesia Pacu Inovasi Sukses Ciptakan Benefit hingga Rp 1,8 Triliun

Fasilitas produksi ini terletak di distrik Rayong, Thailand Timur dan akan mempekerjakan sekitar 10.000 pekerja. Dengan kapasitas produksi tahunan sebanyak 150.000 unit kendaraan.

Operasi pembuatan mobil pabrik tersebut meliputi pengecatan, pengelasan, perakitan akhir, dan produksi komponen mobil.

BYD Masuk 3 Besar Mobil Terlaris di Dunia

Handover Ceremony 1.000 Unit Mobil Listrik BYD

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha

Sementara itu di Indonesia, sebelumnya BYD sempat mengatakan bahwa pihaknya juga akan membangun pabrik perakitan di Tanah Air pada April 2024, dikutip dari laman Carnewschina.

Bahkan, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan BYD bakal berinvestasi untuk pembangunan fasilitas produksi senilai US$ 1,3 miliar atau setara dengan Rp20,3 trilliun. Sama seperti di Thailand, pabrik produksi di Indonesia nantinya juga akan berkapasitas 150.000 unit mobil listrik.

Senada, Eagle Zhou selaku Presiden BYD Indonesia pun menyebutkan bahwa fasilitas manufaktur ini menjadi salah satu rencana BYD China dalam memasarkan produknya di pasar otomotif Indonesia.

Namun saat VIVA Otomotif berusaha mengkonfirmasi terkait rincian dan perkembangan pembangunan pabrik di Indonesia, sampai tulisan ini diterbitkan BYD Indonesia belum memberikan tanggapan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya