All-New Hyundai Kona Electric Bukti Eratnya Kerja Sama Indonesia dan Korea Selatan

Presiden Joko Widodo meresmikan produksi Hyundai Kona Electric terbaru buatan RI
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

Karawang, 3 Juli 2024 - Hyundai Motor Company pada hari ini resmi mengumumkan produksi mobil listrik pertama mereka yang hadir dengan baterai buatan Indonesia, yaitu All-new Hyundai Kona Electric.

Tak Banyak Pemainnya, Chery J6 Laku Keras di GJAW 2024

Menteri Perdagangan Korea Selatan, Inkyo Cheong menghadiri acara ini dan mengucapkan selamat atas pencapaian tersebut, sambil menegaskan pentingnya kerja sama yang semakin erat antara Korea Selatan dan Indonesia.

Dalam pidatonya, Cheong menyampaikan rasa bangganya bisa hadir di acara yang menandai hubungan kerja sama yang semakin diperkuat antara kedua negara. Dia mengapresiasi Euisun Chung dari Hyundai Motor Group, yang turut menerangi acara tersebut dengan makna yang mendalam.

Alasan Diskon Jadi Hal Langka di Mobil Listrik BYD

“Saya merasa sangat terhormat bisa berada di tempat bersejarah, di mana hubungan kerja sama antara Korea Selatan dan Indonesia semakin ditingkatkan. Kami sangat berterima kasih kepada para tamu yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini, yang merupakan simbol kerja sama antara Korea dan Indonesia,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif.

Cheong menuturkan, bahwa selama dua tahun terakhir Korea Selatan dan Indonesia telah mengadakan empat kali pertemuan tingkat tinggi yang memperkuat kerja sama mereka di berbagai sektor.

Siasat Hyundai Hadapi PPN 12 Persen

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara kedua negara yang mulai berlaku pada Januari tahun lalu, secara signifikan memperluas kerja sama di bidang elektronik, petrokimia, dan baja.

Lebih dari 2.000 perusahaan Korea, termasuk Hyundai Motor Company dan LG Energy Solution, turut serta dalam kerja sama ini di Indonesia.

“Kedua negara telah menjadi mitra utama dalam kendaraan listrik, membangun rantai lengkap dari baterai hingga kendaraan listrik di provinsi Jawa ini. Perusahaan Korea telah berinvestasi besar untuk membangun pabrik bateral, dan pemerintah indonesla telah mendukung proyek ini melalui insentif pajak dan prosedur bea cukai yang disederhanakan,” tuturnya.

Acara ini juga menjadi momentum penting dalam merayakan tahun ke-51 hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia, sebuah tonggak sejarah yang menandai komitmen kedua negara dalam membangun masa depan yang lebih baik.

“Dalam setengah abad ke depan, kami berharap kedua negara bisa menyesuaikan diri dalam isu-isu internasional utama seperti netralitas karbon dan membangun rantai pasokan yang stabil,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya