Hyundai: Indonesia Berada di Pusat Masa Depan Otomotif Dunia

VIVA Otomotif: Logo Hyundai
Sumber :
  • Dok: Hyundai

Karawang, 3 Juli 2024 - Dalam acara Hyundai yang diadakan di Karawang, Jawa Barat dan dihadiri oleh sejumlah tokoh industri dan pejabat pemerintah, Executive Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia berada di pusat masa depan industri otomotif global.

Terpopuler: Kecelakaan Tragis, Cat Mobil dan Motor Rusak Parah

Pernyataan ini disampaikan dalam konteks perayaan produksi terbaru Kona Electric di Indonesia, yang juga menggunakan baterai lokal hasil kerja sama Hyundai Motor Group dengan LG Energy Solution.

Kerja sama ini menjadi simbol dari komitmen bersama Hyundai dan Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara dan di seluruh dunia.

Catat! Ini Lokasi-lokasi Ngecas Mobil Listrik di Rest Area Jalan Tol

Presiden Joko Widodo meresmikan produksi Hyundai Kona Electric terbaru buatan RI

Photo :
  • YouTube Sekretariat Presiden

Dalam pidatonya, Chung menyebutkan bahwa Indonesia, dengan pangsa pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara dan sumber daya mineralnya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik.

Tragis! Begini Kronologi Pengemudi Mercy Ugal-ugalan Menabrak 6 Kendaraan di Surabaya

“Awal tahun ini, International Energy Agency memperkirakan lebih dari separuh penjualan mobil global akan beralih menjadi mobil listrik pada tahun 2035. Saat ini, Indonesia berada di pusat masa depan tersebut lebih dari sebelumnya,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif.

Chung juga mencatat bahwa sumber daya mineral Indonesia, seperti besi dan nikel, merupakan komponen krusial bagi industri baterai yang akan menggerakkan jutaan kendaraan listrik di masa depan.

Executive Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung

Photo :
  • YouTube Sekretariat Presiden

"Presiden Joko Widodo telah menetapkan target ambisius untuk memproduksi 600.000 kendaraan listrik di dalam negeri pada tahun 2030. Ini adalah langkah yang sangat wajar mengingat potensi pasar Indonesia dengan 700 juta pelanggan potensial di Asia Tenggara,” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa langkah Indonesia untuk memilih kendaraan listrik sebagai transportasi utama di ibu kota baru, Nusantara, menunjukkan kepemimpinan inovatif negara ini di kawasan Asia Tenggara dan di dunia.

Di akhir pidatonya, Chung menyatakan kesiapannya untuk mendalami kemitraan dengan Indonesia, menjelajahi inovasi baru dalam mobilitas dari solusi hidrogen hingga mobilitas udara masa depan.

"Kami melihat Indonesia sebagai mitra yang tidak terelakkan dalam mewujudkan nilai-nilai masa depan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya