Toyota Kembali Terlibat Skandal Kecurangan, Akio Toyoda Minta Maaf Lagi
- Pixabay
Tokyo, 4 Juni 2024 – Toyota kembali terlibat dalam skandal kecurangan, berupa manipulasi data hasil pengujian kendaraan yang mereka pasarkan secara massal. Kasus ini juga menyeret empat merek otomotf asal Jepang lain.
Toyota Motor Corporation mengakui telah memperoleh sertifikasi kendaraan untuk tujuh model mobil dengan cara yang tak sesuai prosedur.
Pengakuan ini merupakan pukulan terbaru bagi perusahaan tersebut setelah serangkaian skandal kualitas yang melanda perusahaan grup Toyota.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Japantoday, pelanggaran serupa juga dilaporkan ke Kementerian Transportasi Jepang dan menyeret nama Honda Motor Company, Mazda Motor Corporation, Suzuki Motor Corporation, serta Yamaha Motor Company.
Kementerian tersebut menyatakan akan melakukan inspeksi di tempat di kantor-kantor pembuat mobil, dan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan administratif.
Masalah terbaru ini terungkap, setelah kementerian menginstruksikan 85 pembuat mobil dan pemasok suku cadang untuk menyelidiki apakah sertifikasi diperoleh dengan benar setelah serangkaian skandal di perusahaan grup Toyota.
"Kami memproduksi massal dan menjual mobil tanpa mengikuti proses sertifikasi yang benar. Pelanggaran ini mengguncang fondasi sistem sertifikasi dan itu adalah apa yang tidak boleh dilakukan oleh pembuat mobil apa pun. Kami mohon maaf sebagai grup Toyota," ujar Chairman Toyota, Akio Toyoda.
Tiga dari tujuh model masih diproduksi - Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross - sementara sisanya telah dihentikan, kata perusahaan itu.
Toyota diinstruksikan oleh kementerian untuk menghentikan pengiriman model yang terkena dampak, seperti halnya Mazda yang memiliki ketidakteraturan pada dua model mobil, dan Yamaha, yang memiliki ketidakteraturan pada satu kelas sepeda motor.
Sekitar 1,7 juta mobil terpengaruh oleh pelanggaran Toyota, sementara Mazda dan Yamaha mengalami ketidakteraturan pada sekitar 150.000 dan 7.000 kendaraan, masing-masing.
Honda dan Suzuki melaporkan sekitar 4,35 juta dan 26.000 kendaraan, masing-masing, meskipun keduanya mengatakan hanya model yang sudah setop diproduksi yang terpengaruh.
Sebagai informasi, grup Toyota telah dilanda masalah kualitas dalam beberapa tahun terakhir. Divisi kendaraan mungil mereka yakni Daihatsu Motor Company, mengatakan pada bulan Desember bahwa data keselamatan telah dimanipulasi untuk sebagian besar mobilnya.
Sementara pada bulan Januari, afiliasi Toyota Industries Corp mengungkapkan bahwa data mesin telah dipalsukan selama bertahun-tahun.