Peran Besar Teknologi AI dalam Pengembangan Kendaraan Listrik
- GAC Aion
Jakarta, 15 Mei 2024 – Investasi global di sektor kendaraan listrik atau EV mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2021, menandakan pergeseran besar dalam ekonomi global menuju kendaraan rendah emisi.
Sejalan dengan upaya global, Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 90 persen pada tahun 2050 dan mencapai Net Zero Emissions 2060.
Aion sebagai salah satu produsen otomotif asal Tiongkok, menunjukkan komitmennya untuk mengintegrasikan keberlanjutan di setiap aspek operasional untuk mendukung upaya Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi karbon.
Pabrikan kendaraan ini menerapkan kecerdasan buatan alias AI dan teknologi canggih untuk mengurangi dampak lingkungan dalam proses produksi, mengembangkan sistem manufaktur yang hemat energi, dan bermitra dengan pihak terkait untuk memperkuat inisiatif berkelanjutan di seluruh rantai pasokan.
Perusahaan yang berbasis di Guangzhou ini juga memperpendek siklus pengembangan modul produksi sebesar 30 persen, dengan teknologi kode rendah dan data industri besar. Teknologi kluster ultra-fleksibel memungkinkan peralihan model tanpa kerugian, menghemat waktu dan sumber daya.
Aion memanfaatkan energi bersih seperti fotovoltaik dan energi nuklir, serta sistem penyimpanan energi cerdas, untuk menciptakan pabrik nol karbon di dunia.
Sistem pencahayaan canggih dan teknologi hemat energi lainnya, membantu perusahaan menurunkan emisi karbon 27 persen per kendaraan yang diproduksi.
Kemitraan Aion dengan Indomobil Energi Baru menunjukkan komitmen bersama dalam mengatasi perubahan iklim melalui tindakan nyata.
“Kolaborasi ini memperkuat upaya mereka dalam mengurangi jejak karbon di industri otomotif, dan mencapai dampak positif yang signifikan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Indonesia,” ujar CEO PT Indomobil Energi Baru, Andry Ciu, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi.