Gara-gara Ini Orang Indonesia Pernah Alergi Pakai Mobil China

BAIC X55-II
Sumber :
  • BAIC

VIVA – Mobil China, atau motor sudah lama masuk pasar Indonesia. Namun umurnya tidak bertahan lama, bahkan karena tidak mampu bersaing mereka harus kembali ke negara asalnya.

Serangan Berkelanjutan Tiongkok terhadap Identitas dan Warisan Uighur

Cukup banyak kendaraan asal Tiongkok yang gulung tikar dari pasar Indonesia saat itu, untuk merek mobil diantaranya ada Geely, dan Chery, sedangkan motor ada Jialing, Sanex, Shanghai, dan masih banyak lagi.

Gempuran kendaraan dari negeri tirai bambu itu belum mampu menggeser dominasi brand Jepang, dan Eropa, sehingga tidak ada pilihan lain bagi mereka untuk kembali ke negara asalnya.

Harapan Penjualan Kendaraan dari Dampak Kenaikan PPN 12%

Padahal strategi yang diterapkan tidak beda jauh dengan kondisi sekarang, di mana secara harga lebih murah, namun berbeda pada zaman dahulu bahwa secara kualitas merek China belum bisa bersaing.

Hal itu diakui oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo saat menghadiri perkenalan brand pendatang baru, yaitu BAIC (Beijing Automotive Group) di kawasan Alam Sutera, Tangerang.

Lonjakan Pasokan Makanan dan Komoditas di Tiongkok Picu Kekhawatiran

“10-15 tahun yang lalu kita alergi mendengar mobil, motor, pokoknya produk China. Kenapa? Karena jelek mutunya, karena tidak bagus,” ujar Bamsoet sapaan akrabanya, dikutip, Rabu 15 Mei 2024.

Tapi menurut politisi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu, belakangan ini di Indonesia produk-produk asal Tiongkok sudah tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

“Tapi belakangan di Indonesia terutama produk-produk China banyak diburu warga kita. Karena apa? Karena murah, kualitasnya bagus, terutama bagi anak-anak muda yang kantongnya belum tebal-tebal amat,” tuturnya.

Bahkan berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo, penjualan mobil penumpang brand China dari diler ke konsumen, sepanjang Januari-Maret 2024 mencapai 8.450 unit.

Angka tersebut disumbang dari beberapa brand yang sudah masuk anggota aosiasi tersebut, seperti Wuling yang paling laris saat itu, lalu ada DFSK, Seres, Morris Garage, Neta, dan Chery yang kembali lagi ke RI sejak 2022.

Artinya brand pendatang baru seperti BYD, GWM, Maxus, GAC Aion, hingga BAIC belum masuk radar Gaikindo, dan mereka juga belum melakukan pengiriman unit ke konsumen, atau melakukan penjualan ritel.

“Kalau 10-15 tahun lalu pasar dibanjiri produk-produk Jepang, kini mulai bergeser dengan produk-produk China, dan Korea,” sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya