Mobil Listrik Bakal Laku Keras Jika Punya 2 Hal Ini
- Carscoops
Amerika Serikat – Minat terhadap mobil listrik atau EV di Amerika Serikat sedang meningkat pesat. Sebuah studi baru menunjukkan, bahwa lebih dari 70 persen konsumen Amerika mempertimbangkan untuk membeli EV di masa depan.
Namun, ada satu hal yang menahan mereka: harga dan kinerja. Konsumen menginginkan EV yang cepat, memiliki jangkauan yang luas, dan yang terpenting, terjangkau.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Carscoops, saat ini rata-rata EV di pasaran masih lebih mahal daripada mobil bensin.
Para pembuat mobil juga mengalami kerugian dalam menjual EV, dengan rata-rata kehilangan sekitar US$6.000 atau setara Rp95 juta, untuk setiap EV yang mereka jual seharga US$50.000 (Rp790 jutaan).
Untuk meningkatkan minat konsumen dan mencapai profitabilitas, para produsen kendaraan harus menemukan cara untuk menawarkan EV yang lebih murah dan lebih berkinerja tinggi.
Teknologi dan skala ekonomi dapat membantu mengurangi biaya produksi EV di masa depan. Di sisi lain, program efisiensi dan subsidi pemerintah dapat membantu membuat EV lebih terjangkau bagi konsumen.
Konsumen menginginkan EV yang dapat diisi daya dalam 20 menit, menawarkan jangkauan lebih dari 550 kilometer dan dengan harga sekitar US$50.000 atau lebih rendah. Saat ini, hanya sedikit EV yang memenuhi semua kriteria tersebut.
Hyundai Ioniq 6 SE RWD Long Range adalah salah satu contoh EV yang mendekati keinginan konsumen. Mobil ini memiliki jangkauan 581 km dan dapat diisi daya dari 10 persen hingga 80 persen dalam 18 menit. Harganya mulai dari US$40.950.
Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai tingkat kinerja dan harga yang diinginkan oleh konsumen. Para pembuat mobil perlu berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan baterai, motor listrik, dan teknologi pengisian daya yang lebih efisien.