Mobil Listrik Neta V akan Pakai Baterai LFP Buatan Lokal
- Dok: Neta Auto Indonesia
Bekasi, 19 Maret 2024 – PT Neta Auto Indonesia sebagai salah satu distributor mobil listrik di Indonesia, berupaya memperkuat komitmennya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Hari ini, mereka resmi menjalin kerja sama dengan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia untuk penyediaan baterai mobil listrik melalui penandatanganan kesepakatan Memorandum of Understanding alias MoU.
Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh Komisaris Neta Auto Manufacturing Indonesia, Liu Lei dan Direktur Gotion Green Energy Solutions Indonesia, Qu Fengjun.
Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN, untuk model Neta V dan lainnya di masa mendatang.
Neta V / SPKLU Fast Charging
- Dok: Neta Auto Indonesia
Lei mengatakan, bahwa komitmen mereka tidak hanya menghadirkan mobil listrik dengan teknologi canggih di pasar Indonesia, tetapi juga pada kontribusi aktif dalam mendukung upaya pemerintah akan pembangunan ekosistem kendaraan listrik secara keseluruhan.
“Maka dari itu, kami tidak hanya fokus pada perakitan secara lokal, namun juga turut berupaya meningkatkan pengembangan komponen lokal hingga mencapai standar minimal, yaitu 40 persen,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi.
Dengan kerja sama tersebut, maka nantinya Gotion akan menjadi penyedia baterai Lithium Iron Phosphate alis LFP untuk kebutuhan mobil-mobil listrik Neta.
Lei menuturkan, bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pertumbuhan kendaraan listrik secara global. Itu sebabnya, mereka ingin memproduksi kendaraan listrik serta menggunakan komponen secara lokal yang berkualitas.
“Kerja sama ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi misi kami, yang ingin menghadirkan kendaraan listrik canggih dan berkualitas untuk semua kalangan di pasar Indonesia,” tuturnya
Kemitraan antara Neta dan Gotion ini diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan baterai secara lokal, namun juga memperkuat rantai pasok dalam negeri, serta meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam industri otomotif nasional.
