Rapor Merah Penjualan Mobil Februari 2024
- Dok: Seven Event
Jakarta, 19 Maret 2024 – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data penjualan mobil retail sales Februari 2024, yang menunjukkan penurunan dibandingkan Januari 2024.
Dari penelusuran VIVA Otomotif, secara keseluruhan penjualan mobil dari diler ke konsumen pada Februari 2024 mencapai 70.291 unit, turun 8,067 unit dari Januari 2024 yang mencapai 78.358 unit.
Demikian pula jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana ada penurunan sebanyak 13 ribuan unit atau sekitar 16 persen.
Meskipun mengalami penurunan, Toyota tetap menjadi merek mobil terlaris di Indonesia dengan penjualan retail sales sebanyak 22.142 unit pada Februari 2024.
Daihatsu menyusul di posisi kedua dengan penjualan 14.819 unit, diikuti Honda dengan 9.019 unit. Mitsubishi menempati urutan berikutnya, sedangkan Suzuki ada di peringkat lima.
Berikut adalah daftar 10 merek mobil terlaris di Indonesia pada Februari 2024 (retail sales):
1. Toyota – 22.142 unit
2. Daihatsu – 14.819 unit
3. Honda – 9.019 unit
4. Mitsubishi Motors – 6.316 unit
5. Suzuki – 5.760 unit
6. Hyundai HMID – 2.293 unit
7. Isuzu – 2.411 unit
8. Mitsubishi Fuso – 2.046 unit
9. Hino – 1.627 unit
10. Wuling – 1.601 unit
Sementara itu, penjualan mobil secara wholesales alis dari pabrik ke diler pada Februari 2024 menunjukkan peningkatan dibandingkan Januari 2024. Secara keseluruhan, angkanya mencapai 70.657 unit, naik 1,5 persen dari Januari 2024 yang mencapai 69.617 unit.
Toyota kembali memimpin penjualan mobil wholesales pada Februari 2024, dengan penjualan 23.525 unit. Daihatsu menyusul di posisi kedua dengan penjualan 15.088 unit, diikuti Honda dengan 9.081 unit. Berikut daftarnya:
1. Toyota: 23.525 unit
3. Daihatsu: 15.088 unit
3. Honda: 9.081 unit
4. Mitsubishi Motors: 5.994 unit
5. Suzuki: 4.993 unit
6. Hyundai HMID: 2.428 unit
7. Isuzu: 2.245 unit
8. Mitsubishi Fuso: 2.250 unit
9. Hino: 1.483 unit
10. Wuling: 1.200 unit
Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya
Teknologi ini menjawab tantangan utama pengguna kendaraan listrik, seperti waktu pengisian daya yang lama dan kecemasan akan keterbatasan jarak tempuh.
