Teori Jepang Terbukti, Mobil Listrik Bukan Segalanya
- Dok: Toyota
Tokyo, 26 Februari 2024 - Di tengah pasar mobil listrik dunia yang mulai mengalami penurunan, para pembuat mobil Jepang tampaknya telah mengambil langkah yang tepat dengan pendekatan hati-hati mereka terhadap elektrifikasi.
Hal ini terbukti dengan melambatnya pertumbuhan electric vehicle alias EV di berbagai negara, sementara merek-merek Jepang seperti Toyota dan Honda tetap menunjukkan performa yang stabil.
Menurut sebuah artikel terbaru dari Carscoops yang dikutip VIVA Otomotif, industri otomotif Jepang telah lama dikenal dengan sikap konservatifnya dalam mengadopsi teknologi baru.
Hal ini juga berlaku dalam hal elektrifikasi, di mana mereka tidak terburu-buru untuk beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik dan tetap fokus pada pengembangan berbagai jenis kendaraan ramah lingkungan, termasuk hybrid dan hidrogen.
Pendekatan ini tampaknya terbukti berhasil, di tengah situasi pasar EV saat ini. Di mana pertumbuhan EV global mulai melambat di tahun 2023 dan 2024, merek-merek Jepang seperti Toyota dan Honda masih mampu mempertahankan pangsa pasar mereka dan bahkan meningkatkan penjualan di beberapa segmen.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kesuksesan ini adalah strategi Toyota dalam menawarkan berbagai pilihan kendaraan ramah lingkungan kepada konsumen.
Selain mobil listrik murni seperti bZ4X, Toyota juga menyediakan pilihan hybrid dan hidrogen seperti Mirai yang terbukti populer di beberapa negara.
Di sisi lain, Honda juga menunjukkan strategi dengan fokus pada pengembangan kendaraan listrik yang terjangkau dan praktis. Contohnya adalah Honda e:HEV, sebuah mobil hybrid yang menawarkan efisiensi bahan bakar tinggi dengan harga yang relatif kompetitif.
Meskipun industri otomotif Jepang masih memiliki beberapa tantangan untuk dihadapi, seperti infrastruktur pengisian daya yang belum memadai, pendekatan hati-hati mereka terhadap elektrifikasi tampaknya telah menempatkan mereka pada posisi yang tepat untuk menghadapi masa depan.