Info Terbaru soal Skandal Toyota yang Melibatkan Fortuner

Ekspor Toyota Fortuner buatan Indonesia
Sumber :
  • Dok: TMMIN

Tokyo, 22 Februari 2024 - Raksasa otomotif Toyota terperosok dalam skandal kecurangan emisi yang melibatkan beberapa model populernya, termasuk Land Cruiser 300, Hilux, dan Fortuner buatan Indonesia.

Toyota Tanggapi Soal Mobil Listrik Bakal Bebas PPnBM

Kementerian Transportasi Jepang (MLIT) menuding Toyota melakukan pelanggara,n dengan menjual mesin diesel yang terbukti memanipulasi data emisi. Akibatnya, pabrikan berlogo T itu terancam denda besar dan pencabutan sertifikasi mesin.

Dikutip VIVA Otomotif dari laman Carscoops, skandal ini terungkap setelah Toyota Industries, divisi manufaktur mesin Toyota, mengakui pada Januari 2024 bahwa mereka telah melakukan manipulasi data uji performa untuk beberapa model mesin mobil dan forklift.

Ratusan Relawan Anak Muda Peduli Krisis Iklim Bergabung Sebagai SDGs Hero Volunteer

Investigasi MLIT menemukan bahwa kecurangan tersebut sangat serius, dan berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan publik.

Ekspor mobil Toyota Fortuner

Photo :
  • Dok: TMMIN
Mobil Buatan Indonesia Semakin Tenar di Luar Negeri

Model-model yang teridentifikasi menggunakan mesin diesel curang antara lain Land Cruiser 300, Hilux, Hiace, Dyna, dan Fortuner mesin 1GD yang diproduksi mulai Mei 2020. Diperkirakan ratusan ribu kendaraan di seluruh dunia terdampak skandal ini.

Kabar terbarunya yakni MLIT tengah mempertimbangkan berbagai tindakan terhadap Toyota, termasuk:

Denda
Jumlah denda belum ditentukan, namun bisa mencapai miliaran yen.

Pencabutan sertifikasi
MLIT dapat mencabut sertifikasi mesin diesel yang terbukti curang, yang akan memaksa Toyota untuk menarik kembali kendaraan yang terdampak.

Perintah perbaikan
Toyota mungkin diharuskan untuk memperbaiki mesin yang curang atau menggantinya dengan yang baru.

Skandal ini merupakan pukulan telak bagi reputasi Toyota, yang selama ini dikenal sebagai salah satu produsen mobil paling tepercaya di dunia.

Kepercayaan konsumen terhadap Toyota terancam menurun, dan perusahaan ini mungkin harus mengeluarkan biaya besar untuk menyelesaikan masalah ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya