Toyota Masih Setia dengan Baterai Nikel
- Dok: TMMIN
Karawang, 25 Januari 2024 – Salah satu topik terkait dunia otomotif yang sedang jadi perbincangan di Indonesia, yakni jenis dari baterai yang digunakan oleh mobil listrik.
Hal itu mulai menjadi viral, usai menjadi bahasan pada ajang debat calo wakil presiden yang digelar pada 21 Januari lalu. Isu yang dibahas, yakni terkait bahan baku baterai yang bersumber dari nikel dan lithium ferro phospate alias LFP.
LFP digadang-gadang menjadi produk baterai masa depan karena tidak membutuhkan nikel, yaitu hasil tambang yang saat ini menjadi andalan Indonesia.
Meski demikian, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengaku bahwa sampai saat ini mereka masih terus menggunakan baterai yang mengandung nikel, untuk dipasang di kendaraan elektrifikasi. Hanya saja, teknologinya berbeda di setiap mobil.
Sebagai contoh, Toyota Innova Zenix menggunakan baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH) yang diproduksi secara lokal oleh TMMIN.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam menjelaskan bahwa pemilihan baterai NiMH didasarkan pada karakteristik Innova Zenix sebagai mobil MPV.
"Kalau untuk hybrid, secara teknologi memang lebih bagus menggunakan nikel. Jadi, beda teknologi beda material. Nikel densitasnya lebih besar, Makanya Zenix pakai nikel. Tapi, Yaris Cross pakai lithium (Li-ion) karena lebih kecil," ujarnya, dikutip VIV Otomotif.
Dibandingkan dengan baterai Li-ion alias lithium-ion yang umum digunakan pada mobil listrik dan ada satu tipenya yang juga mengandung nikel yakni NMC alias Nickel Manganese Cobalt, NiMH memiliki beberapa keunggulan seperti:
1. Densitas energi lebih besar
Baterai NiMH mampu menyimpan lebih banyak energi dalam ruang yang sama, sehingga cocok untuk mobil hybrid yang membutuhkan jangkauan yang lebih jauh.
2. Biaya produksi lebih murah
Baterai NiMH memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan baterai lithium-ion.
Meskipun menggunakan komponen lokal berbasis nikel, TMMIN mengaku belum mendapat penghargaan dari pemerintah. Bob berharap pemerintah dapat memberikan apresiasi kepada perusahaan yang mendukung industri nikel dalam negeri.
“Kami pendukung nikel nomor satu, tapi enggak ada tuh penghargaan dari pemerintah,” tuturnya.