Penjualan Mobil Nasional Masih Satu Juta Unit, Ini Kata Gaikindo

Diskusi Forwot
Sumber :
  • reporter/Arianti Widya

Jakarta – Pasar otomotif Indonesia kian berkembang pesat seiring dengan banyaknya merek-merek terbaru, yang menghadirkan mobil dengan desain dan teknologi memukau. Hal ini tentu menjadi daya tarik konsumen yang mencari kendaraan untuk menunjang mobilitas keseharian. 

Harga Emas Hari Ini 2 November 2024: Produk Antam Melorot Jadi Rp 1.539.000 Per Gram

Meskipun banyak warga Indonesia yang menggunakan mobil untuk keseharian, ternyata penjualan kendaraan roda empat secara nasional masih bertahan di kisaran satu juta unit per tahunnya selama satu dekade terakhir. 

Kukuh Kumara selaku Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan penjualan mobil nasional yang stagnan sekitar satu juta unit ini menjadi salah satu tantangan industri otomotif di Indonesia. 

Polisi Selidiki Sumber Narkoba Kasus Sopir Truk yang Tabrak Banyak Kendaraan di Tangerang

"Kami sendiri masih mengkaji alasan kenapa penjualan mobil nasional masih stagnan di angka satu juta unit. Kami mengkaji ini bersama LBM UI," ujar Kukuh dalam diskusi Forwot dengan tema Proyeksi Pasar Otomotif 2024, di Jakarta, dikutip VIVA Otomotif.

VIVA Otomotif: Pameran GIIAS 2023

Photo :
  • Dok: Seven Event
Bahayanya Microsleep yang Bikin Sopir Truk Tabrak Mobil tvOne, Ini Sebab dan Gejalanya

Menurutnya, ada beberapa sisi yang menyebabkan one million trap di penjualan mobil nasional bisa terjadi, diantaranya mobil terlalu mahal harganya, misal juga pertumbuhan ekonomi. 

"Lalu, ada juga pergeseran konsumen. Sekarang kan didominasi oleh kaum milenial hingga Gen Z, yang mengakibatkan preferensi pasar bisa berbeda," tuturnya. 

Kukuh menambahkan, kalau di Indonesia sendiri kendaraan-kendaraan masih didominasi oleh MPV (Multi Purpose Vehicle), bila di lihat dari minat generasi milennial bisa saja berbeda. 

"Dulu, waktu saya masih aktif di operasional itu hanya sekadar power window, sekarang tentunya gadget. Semuanya harus ada Google Maps dan lainnya," kata Kukuh. 

Situasi ini diklaim menjadi tantangan bagi para pelaku industri otomotif, dalam hal penetapan strategi untuk meningkatkan penjualan . 

"Negara tetangga saja semakin agresif  mempertahankan industri kendaraan di dalam negerinya. Jangankan mengundang investor baru, komponen pun difasilitasi," jelasnya. 

Indonesia harus segera melakukan tindakan-tindakan dalam persaingan tersebut seperti mendorong pertumbuhan kelas menengah di Indonesia hingga pembangunan infrastruktur, tutupnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya