Insentif untuk Mobil Listrik China Bakal Disetop
- The Verge.
Washington, 5 Desember 2023 – Mulai 1 Januari 2024, para pembeli mobil listrik di Amerika Serikat tidak akan mendapatkan insentif sebesar US$7.500 atau sekitar Rp116 jutaan jika salah satu komponen baterainya dibuat atau dirakit di negara yang dianggap sebagai entitas asing
Entitas asing yang dimaksud adalah perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara China, Iran, Korea Utara dan Rusia. Dengan adanya kebijakan itu, maka otomatis harga jual menjadi lebih mahal dari yang dipasarkan saat ini.
Pengecualian ini akan diperluas pada tahun 2025, untuk mencakup semua mineral penting yang digunakan dalam baterai EV yang diekstrak, diproses, atau didaur ulang.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Carscoops, aturan baru ini merupakan bagian dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang disahkan oleh Kongres AS pada bulan November 2022.
Aturan ini bertujuan untuk mendorong produksi baterai EV di dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan AS pada negara-negara asing untuk komponen penting.
Aturan ini diperkirakan akan berdampak pada beberapa produsen EV, termasuk Tesla yang mengimpor baterai dari China. Tesla Model 3 dan Model Y yang dijual di AS akan tidak memenuhi syarat untuk insentif pajak penuh, mulai tahun 2024.
Kebijakan ini juga akan berdampak pada produsen EV lainnya yang mengimpor baterai dari China, seperti BYD dan Geely. Namun, beberapa produsen EV, seperti General Motors dan Ford sudah memproduksi baterai EV mereka sendiri di Amerika Serikat.
Industri baterai EV di AS diperkirakan akan bernilai US$120 miliar atau setara Rp1.860 ribu trilun pada tahun 2025. Aturan baru ini diharapkan akan membantu mendorong pertumbuhan industri ini dan menciptakan lapangan kerja baru.