Mau Punya Toyota Fortuner? Segini Harga Bekasnya di Akhir Tahun 2023
- viva.co.id/ Pius Mali
Jakarta, 1 Desember 2023 – Toyota Fortuner merupakan salah satu mobil SUV populer di Indonesia. Model ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2005 dan langsung mendapatkan sambutan hangat dari konsumen.
Hingga saat ini, Fortuner telah memasuki generasi kedua dan masih menjadi salah satu mobil SUV terlaris di Tanah Air.
Toyota Fortuner pertama kali diluncurkan di Thailand pada akhir tahun 2004. Mobil ini mengusung platform IMV alias Innovative International Multi-purpose Vehicle, yang merupakan gabungan dari DNA HiLux dan Kijang Innova.
Fortuner generasi pertama hanya tersedia dengan mesin bensin berkapasitas 2.700 cc dan penggerak empat roda alias 4 wheel drive.
VIVA Otomotif: Toyota Fortuner lama
- Yallamotor
Pada tahun 2007, Toyota mulai merakit Fortuner di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi. Fortuner generasi pertama yang dirakit di dalam negeri memiliki kandungan lokal sebesar 40 persen.
Pada tahun 2016, Toyota meluncurkan Fortuner generasi kedua. Mobil ini mengalami perubahan besar, baik dari segi desain, fitur, maupun mesin. Fortuner generasi kedua tersedia dengan mesin bensin 2.7 liter dan mesin diesel 2.4 liter serta 2.8 liter.
Harga bekas Toyota Fortuner bervariasi, tergantung pada tahun produksi, kondisi, dan variannya. Untuk Fortuner generasi pertama, harga bekasnya mulai dari Rp100 jutaan untuk tahun produksi 2005-2007.
Sedangkan untuk Fortuner generasi kedua, harga bekasnya mulai dari Rp200 jutaan untuk tahun produksi 2016-2017.
Berikut adalah beberapa contoh harga bekas Toyota Fortuner di Indonesia, hasil penelusuran VIVA Otomotif di beberapa laman jual beli mobil bekas:
Toyota Fortuner 2.7 G A/T 2005 – Rp120 jutaan
Toyota Fortuner 2.4 G A/T 2016 – Rp250 jutaan
Toyota Fortuner 2.8 VRZ A/T 2022 – Rp500 jutaan
Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax
Viral di sosial media yang memperlihatkan beberapa mobil yang mengalami kerusakan karena diduga gunakan BBM Pertamax. Pertamina pun langsung investigasi.
