Honda HR-V Kembali Kena Recall
- Dok: Honda
Jepang, 29 September 2023 – Honda HR-V menjadi salah satu mobil yang masuk ke dalam segmen Sport Utility Vehicle, dan banyak peminatnya. Model ini dipasarkan dengan nama Honda Vezel, di beberapa negara seperti Jepang.
Meski sudah dirancang dengan maksimal, namun ada beberapa cacat produksi yang ditemukan pada Honda HR-V. Terbaru yakni seperti yang diumumkan langsung oleh Honda Jepang.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman resminya, disebutkan bahwa ada puluhan ribu unit Honda Vezel yang harus dibawa ke bengkel alias recall, untuk menjalani pemeriksaan.
Masalah ditemukan pada sistem pembuka pintu bagasi, di mana peranti elektronik yang digunakan sewaktu-waktu bisa gagal berfungsi normal. Perangkat itu disebutkan tidak bisa masuk ke dalam mode standby dan selalu aktif, meski mobil tidak digunakan sama sekali.
Dampaknya dalam jangka waktu lama arus listrik yang mengalir akan terbuang percuma dan menyedot daya aki, sehingga mesin tidak bisa dihidupkan.
Ada lebih dari 37 ribu unit Honda HR-V edisi Jepang lansiran Agustus 2020 hingga Juli 2021, yang harus diprogram kembali sistem elektroniknya.
Sebelumnya, Honda HR-V juga kena recall gara-gara ditemukan masalah pada sistem pengereman. Menurut pihak Honda, minyak yang digunakan saat proses pemasangan komponen berpotensi bocor ke peranti elektronik, menyebabkan sensor mengalami gangguan dan berdampak pada kinerja sistem pengereman.
Honda Indonesia juga pernah mengumumkan recall untuk Honda HR-V, di mana komponen pompa bensin disebut bermasalah sehingga kemungkinan terjadinya mesin berpotensi berhenti beroperasi secara tiba-tiba saat mengemudi. Jumlah yang teridentifikasi dalam program ini adalah sebanyak 85.025 unit.
Ada juga pengguna mobil Honda HR-V yang mengeluh di media sosial soal kualitas pedal gas, di mana unit miliknya mengalami patah pada bagian tersebut.
Video yang viral itu menunjukkan pengguna mobil Honda yang terkejut menunjukkan pedal gas yang patah, terbuat hanya dari bahan plastik.
Ia tampak bingung dan tak percaya dengan kejadian tersebut, sekaligus mengajukan pertanyaan tentang kronologi terjadinya kejadian tersebut.