Puluhan Ribu Mobil Hybrid Toyota akan Dipasarkan di Indonesia
- Toyota Astra Motor
Ubud – Toyota Motor Manufacturing Indonesia menjadi salah satu pabrikan otomotif, yang gencar menjalankan langkah-langkah berarti dalam pengembangan mobil hybrid di Indonesia.
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, berpendapat bahwa meskipun model hybrid masih menggunakan bahan bakar fosil, pendekatan ini telah membawa dampak positif dalam pengurangan emisi.
"Mobil hybrid ini sudah mengurangi emisi 50 persen daripada model-model yang ada saat ini," ujarnya di Ubud Bali, dikutip VIVA Otomotif Kamis 24 Agustus 2023.
Menurut Bob, Toyota Indonesia memiliki rencana untuk memproduksi 47.000 kendaraan model hybrid pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, 9.000 unit akan diekspor sementara sisanya akan digunakan di dalam negeri.
"Dengan memproduksi 47 ribu itu kita bisa menghemat, bisa mengurangi emisi itu separuh," tuturnya.
Toyota berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi emisi di Indonesia dengan memperluas penggunaan mobil hybrid di segmen-segmen yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Tampilan mobil Kijang Innova Zenix Hybrid terbaru
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
Bob juga menggarisbawahi pentingnya insentif dari pemerintah dalam mendorong penggunaan mobil hybrid oleh masyarakat.
"Mereka (masyarakat) bisa menikmati insentif kalau pemerintah kasih insentif. Jadi, insentif itu bisa dinikmati oleh masyarakat banyak," tuturnya.
Toyota, kata Bobo telah menawarkan beragam opsi teknologi di seluruh dunia, termasuk model hidrogen yang diberi nama Toyota Mirai, mobil listrik berbasis baterai dan penggunaan etanol. Namun, perkembangan teknologi ini tetap disesuaikan dengan kebutuhan dan penerimaan konsumen.
Contoh sukses dari pendekatan Toyota ini adalah Toyota Innova Zenix dan Yaris Cross, yang menunjukkan permintaan yang signifikan untuk mobil hybrid dibandingkan model konvensional.
Toyota akan terus berfokus pada teknologi yang menghemat bahan bakar, mengurangi emisi, dan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
“Dalam perjalanan waktu, konsumen yang akan menentukan model apa yang akan mereka gunakan,” ungkapnya.
