Pajak Kendaraan Listrik di Indonesia Jadi Sorotan

VIVA Otomotif: Perakitan Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN
Sumber :
  • Dok: TMMIN

Karawang – Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengambil langkah signifikan dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air.

Melalui investasi sebesar Rp2,5 triliun, TMMIN telah menyiapkan jalur produksi model terbaru, Toyota Yaris Cross, di pabrik Toyota Plant 1 Karawang, Jawa Barat.

Investasi tersebut mencakup penyediaan jalur produksi khusus untuk kendaraan listrik serta kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pertamina, untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

“Upaya ini adalah bagian dari strategi membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto di Karawang Jawa Barat, dikutip VIVA Otomotif Selasa 8 Agustus 2023.

VIVA Otomotif: Perakitan Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN

Photo :
  • Dok: TMMIN

Peningkatan kapasitas produksi juga menjadi fokus TMMIN dalam jangka panjang, dengan rencana untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini merupakan langkah progresif menuju elektromobilisasi di Indonesia.

Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam menuturkan bahwa Toyota Indonesia juga berkomitmen untuk melakukan lokalitas komponen dan produksi kendaraan listrik.

“Jadi kalau kami enggak lokalisasi, nanti supply chain enggak secure. Tapi, untuk lokalisasi itu ada skala ekonominya. Misalnya, untuk kapasitas 100.000 unit ada komponen yang kami lokalisasi,” tuturnya.

Hal Ini Bisa Jadi Ancaman Industri Otomotif di 2025, Toyota: Kami Perlu Waspada

Bob menjelaskan, bahwa populasi kendaraan listrik di Indonesia masih didominasi oleh teknologi hybrid dengan komposisi 60 persen. Sedangkan, sisanya berupa Battery Electric Vehicle atau BEV.

Menurut Bob, pajak menjadi salah satu penentu dari kesuksesan kendaraan listrik di Tanah Air. Ia mencontohkan, pasar mobil listrik di Thailand yang tumbuh pesat.

Bukan Hanya Hybrid, Insentif Ini Juga Bisa Akselerasi Elektrifikasi

“Pajak di Thailand itu separuh dari pajak yang ada di Indonesia, sehingga pasar kita tertahan. Pajak kita ada pajak barang mewah, bea balik nama dan lainnya. Jadi, pajak di sini lebih tinggi,” ungkapnya.

Jadi Perusahaan Otomotif yang Berkomitmen, Inovasi dan Kualitas Jadi Faktor Terpenting
Ilustrasi pembayaran QRIS.

Banyak Khawatir Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12 Persen, Ini Penjelasan Ditjen Pajak

Banyak pihak khawatir bahwa pembayaran menggunakan QRIS juga akan dikenakan tambahan 12 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024