Taksi Listrik Tesla di Indonesia Disebut Sensitif
- VIVA/Yunisa Herawati
Jakarta – Perusahaan Tesla memproduksi beberapa model mobil listrik, yang dipasarkan di banyak negara termasuk Indonesia. Kendaraan buatan mereka dikenal dengan kecanggihan, serta sumber penggerak yang bebas emisi.
Tidak heran jika banyak yang tertarik untuk membeli kendaraan tersebut, baik digunakan untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis. Seperti yang dilakukan oleh Bluebird, yang menjadikan Tesla Model X sebagai armada Silverbird.
Wakil Direktur Teknik dan Pemeliharaan PT Blue Bird Tbk, Astu Rahino Adi mengatakan bahwa perusahaan saat ini memiliki 190 unit mobil listrik berbagai tipe, yang didistribusikan di beberapa area.
“Total ada 190 unit, di sini ada 140 unit, Bali 30 unit, sisanya di kota-kota lain,” ujarnya di kantor pusat Bluebird di Jakarta Selatan, dikutip VIVA Otomotif Selasa 25 Juli 2023.
General Manager Pool Pusat PT Blue Bird Tbk, Dicky Wirawan menuturkan bahwa selama tiga tahun mobil listrik Tesla Model X digunakan untuk armada taksi, pihaknya menghadapi beberapa kendala.
“Mobil listrik ini bobotnya lebih berat dibandingkan mobil biasa, sekitar 50 persen lebih berat. Harga mobil ini dua pertiganya harga baterai. Memang baterai warranty-nya panjang, tapi dalam perjalanannya selama tiga tahun ada saja sel-sel yang bermasalah,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Dicky juga menjelaskan bahwa mobil tersebut terlalu sensitif dalam hal sensor-sensor yang digunakan, sehingga tak jarang membuat pengemudi kebingungan.
“Kami masih uji coba terus memilih yang Silverbird, mobil mana yang lebih efektif dan efisien. Tesla itu sensitif, jadi tiba-tiba valet mode akhirnya kecepatannya terbatas. Tiba-tiba sensornya gak jalan, seperti itu,” jelasnya.