Ada yang Baru dari Hyundai untuk Pasar Otomotif Indonesia
- Dok: HMID
Seoul – Hyundai menjadi salah satu pabrikan otomotif, yang memasarkan produk mobil mereka ke berbagai negara di seluruh dunia. Perusahaan asal Korea Selatan itu memiliki fasilitas produksi, di sembilan negara termasuk Indonesia.
Saat ini pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat sudah memproduksi mobil listrik atau electric vehicle, yaitu Hyundai Ioniq 5.
Bukan hanya itu, mereka juga mendirikan fasilitas perakitan sel baterai yang nantinya akan digunakan di EV. Langkah itu menjadi salah satu upaya, untuk mewujudkan rantai pasok demi menciptakan mobil listrik dengan harga terjangkau.
“Kami membangun sistem value chain, untuk bisa mengatasi kesulitan supply chain dan bisa memproduksi serta meluncurkan kendaraan EV dengan harga terjangkau,” ujar Head of Asia Business Strategy Group Hyundai Motor Company, Gi Baek Lee di kantor pusat Hyundai di Seoul, Korea Selatan, dikutip VIVA Otomotif Minggu 16 Juli 2023.
VIVA Otomotif: Head of Asia Business Strategy Group HMC, Gi Baek Lee
- Dok: HMID
Gi Baek Lee menuturkan, bahwa Hyundai bukan hanya perusahaan untuk memproduksi kendaraan namun penyedia solusi kebutuhan mobilitas berbasis EV pada konsumen secara global.
Demi mewujudkan hal itu di Indonesia, mereka berencana menyediakan layanan khusus dan hal itu terbagi menjadi tiga langkah.
“Ada tiga strategi untuk EV mobility solution, pertama kami sedang mengembangkan infrastuktur EV di Indonesia. Lalu service solution, kami akan meluncurkan program layanan yang lebih spesifik daripada kompetitor. Ketiga, kami akan meluncurkan mobil baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” tuturnya.
Terkait model Ioniq 5 di mana konsumen harus menunggu cukup lama untuk bisa mendapatkan unit, Gi Baek Lee menjelaskan bahwa sebelumnya mereka mengalami masalah pada penyediaan komponen.
“Belakangan ini kami sudah mencari solusi dan memaksimalkan produksi serta pasokan. Saat ini kami sudah memiliki kemampuan untuk produksi Ioniq 5 sebulan dari 800 sampai 1.000 unit, untuk merespons permintaan konsumen di Indonesia,” jelasnya.
Menperin Akui Ada Tekanan di Industri Otomotif RI, Minta Jangan Ada PHK
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa industri otomotif sedang dalam tekanan hingga penjualan menurun.
