DFSK Gelora E Jadi Armada DB Schenker

VIVA Otomotif: DFSK Gelora E jadi armada DB Schenker
Sumber :
  • VIVA Otomotif

BekasiDFSK Gelora E menjadi kendaraan komersial pertama di Indonesia, yang dibangun menggunakan konsep mobil listrik. Produk ini telah dipasarkan secara resmi di tanah air, dan menjadi pilihan banyak perusahaan.

Citroen Soroti Ketimpangan Insentif Mobil Hybrid dan Listrik

Salah satunya DB Schenker, yang baru saja mengumumkan bahwa mereka menggunakan mobil bebas emisi seharga Rp350 juta tersebut untuk menunjang bisnis layanan logistik di Ibu Kota.

Melalui penggunaan teknologi berkelanjutan ini, DB Schenker berharap dapat memberikan dampak positif pada lingkungan dan mendorong perubahan positif dalam industri logistik.

Terpopuler: Risiko Mobil Listrik di Kapal, Beratnya Penjualan Kendaraan Tahun Depan

Armada DFSK Gelora E ini memberikan berbagai keuntungan bagi DB Schenker. Pertama, penggunaan kendaraan listrik mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan, membantu dalam memerangi perubahan iklim dan mengurangi polusi udara di kota-kota padat seperti Jakarta.

Kedua, mobil ini juga hemat energi, dengan konsumsi energi yang rendah sehingga menghasilkan biaya operasional yang lebih efisien. Hal ini akan memberikan manfaat bagi pelanggan perusahaan, yang akan menikmati pengiriman yang cepat dan andal dengan biaya yang lebih rendah.

Viral Toyota Avanza Listrik Beredar di Jalan Bikin Heboh Warganet

"Penggunaan DFSK Gelora E sebagai armada DB Schenker adalah langkah strategis kami, untuk menghadirkan solusi logistik yang ramah lingkungan. Kami berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon kami dan memainkan peran aktif dalam perubahan positif di industri logistik di Indonesia,” ujar Land Transport Director DB Schenker Indonesia, Nurul Ajeng di Bekasi, Jawa Barat, dikutip VIVA Otomotif Rabu 12 Juli 2023.

VIVA Otomotif: Acara seremoni DB Schenker dan DFSK

Photo :
  • VIVA Otomotif

Ajeng menuturkan, bahwa mereka berencana untuk membeli puluhan unit DFSK Gelora E dan hal itu akan diwujudkan pada tahun ini.

“Rencananya sekitar 30 unit ya, waktunya mungkin empat sampai enam bulan lagi,” tuturnya.

Menurut pengakuan Ajeng, mobil yang diproduksi secara lokal di pabrik PT Sokonindo Automobile di Cikande, Banten itu bisa menghemat biaya operasional cukup banyak.

“Dari hasil kalkulasi kami, penghematan biaya operasional bisa 30 persen sampai 75 persen tergantung situasi jalanan,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya