Toyota Yaris Cross Buatan Indonesia Laku Keras di Luar Negeri

VIVA Otomotif: Perakitan Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN
Sumber :
  • Dok: TMMIN

Jakarta – Beberapa hari lalu Toyota Indonesia meluncurkan mobil baru, yang masuk ke dalam segmen Medium SUV dan diproduksi secara lokal. Kendaraan yang dimaksud adalah Toyota Yaris Cross.

RI Ekspor Bahan Baku Baterai EV ke Pabrik Tesla Bulan Ini, Bahlil Dorong Selanjutnya Katoda

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memiliki target untuk mengekspor sebanyak 22 ribu unit All New Yaris Cross pada tahun ini ke negara-negara di Amerika Latin dan Asia.

Pabrikan otomotif asal Jepang itu juga berencana untuk terus meningkatkan jumlah ekspor menjadi 40 ribu unit pada tahun 2025. Keberadaan Yaris Cross di pasar domestik dan internasional diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya pemerintah, untuk meningkatkan nilai neraca perdagangan nasional.

Dari Kota Pariaman, 140 Ton Komoditas Pinang Diekspor ke India

Untuk mencapai target tersebut, Toyota Indonesia akan meningkatkan jumlah ekspor sebesar 5 persen, mencapai 316.000 unit pada akhir tahun 2023, dengan fokus pada pasar Afrika yang sedang berkembang.

VIVA Otomotif: Ekspor mobil Toyota Yaris Cross buatan Indonesia

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati
Bursa Asia Kinclong Seiring Indeks Australia Cetak Rekor, Investor Nantikan Sederet Data Ekonomi

"Produksi lokal All New Yaris Cross, termasuk baterai dan mesin, merupakan bentuk kontribusi kami untuk terus meningkatkan kedalaman industri dalam negeri, terutama dalam meningkatkan keterlibatan rantai pasok lokal," kata Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, dikutip VIVA Otomotif Kamis 15 Juni 2023.

Dengan hadirnya kendaraan yang diproduksi secara lokal ini, menurutnya, posisi Indonesia akan semakin diperkuat sebagai salah satu basis produksi dan ekspor kendaraan Toyota di Asia Pasifik, bahkan di era kendaraan listrik.

Terkait dengan ekspor produk TMMIN ke Australia, Bob menuturkan bahwa pihaknya mengajak merek lain untuk mengirim unit buatan mereka ke Negeri Kanguru.

“Semua brand sama-sama ekspor, supaya nanti logistiknya jadi efisien. Kami menghimbau pemerintah untuk menghimbau ke brand lain mengisi pasar Australia. Kan tidak selamanya harus kompetisi, untuk ekspor bisa berkolaborasi,” tuturnya.

Bob mengaku, bahwa standar produk otomotif yang dipasarkan di benua paling selatan tersebut lebih tinggi dari Indonesia sehingga membutuhkan penyesuaian.

“Australia ada dua pasarnya, yang ada di luar butuh cc besar. Tapi ada juga di perkotaan yang butuh cc kecil. Tapi standar mesinnya Euro 5, jadi perlu ada penyesuaian,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya