Daftar Merek Mobil Terlaris di Indonesia Edisi Maret 2023
- Istimewa
VIVA Otomotif – Pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Indonesia pada Februari lalu, mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meski demikian, di bulan selanjutnya kembali meningkat.
Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Selasa 18 April 2023, jumlah distribusi mobil dan kendaraan roda empat atau lebih pada Maret lalu dari pabrik ke diler tercatat sebanyak 101.048 unit.
Jumlah itu naik 16,2 persen dibandingkan pencapaian di bulan sebelumnya, dan juga naik tipis dari bulan yang sama di tahun lalu.
Sementara untuk pengiriman unit dari diler ke konsumen, pada bulan ketiga tahun ini jumlahnya diketahui sebanyak 96.319 unit atau naik 14,7 persen dari Februari 2023. Angka itu juga lebih tinggi 7,1 persen, dari bulan yang sama di tahun lalu.
Booth Suzuki di GIIAS 2022
- Dok: SIS
Jika dijumlahkan, maka pada kuartal pertama tahun ini sudah ada 282.125 unit kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang didistribusikan ke diler-diler di seluruh Indonesia. Angka itu lebih tinggi 7 persen dari periode yang sama di 2022.
Sedangkan untuk pengiriman unit dari diler ke konsumen, selama periode Januari hingga Maret 2023 jumlahnya sebanyak 271.168 unit atau naik 13 persen dari tahun lalu.
Berikut daftar merek mobil terlaris periode Maret 2023:
Retail sales
1. Toyota – 30.008 unit
2. Daihatsu – 18.501 unit
3. Honda – 14.614 unit
4. Mitsubishi Motors – 8.116 unit
5. Suzuki – 7.634 unit
6. Mitsubishi Fuso – 3.554 unit
7. Hyundai HMID – 3.306 unit
8. Isuzu – 2.947 unit
9. Hino – 2.677 unit
10. Wuling – 2.092 unit
Whole sales
1. Toyota – 29.471 unit
2. Daihatsu – 19.884 unit
3. Honda – 16.871 unit
4. Suzuki – 8.430 unit
5. Mitsubishi Motors – 7.064 unit
6. Mitsubishi Fuso – 4.035 unit
7. Hyundai HMID – 3.342 unit
8. Hino – 3.135 unit
9. Wuling – 3.000 unit
10. Isuzu – 2.936 unit
PPN 12 Persen dan Opsen Pajak Ancam Penjualan Mobil ke 500 Ribu Unit
Gaikindo menanggapi penerapan dua kebijakan pajak baru, meliputi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dan opsen pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah.
