Minggu Depan Ada Mobil Mewah Baru yang Resmi Meluncur
- Rushlane
VIVA Otomotif – Mercedes-Benz telah menjadi salah satu merek mobil mewah paling terkenal di dunia selama bertahun-tahun, dengan sejarah panjang dalam memproduksi mobil berkualitas tinggi.
Salah satu model yang paling sukses dalam jajaran Mercedes-Benz adalah E-Class, yang telah terus berkembang dan meningkat selama bertahun-tahun.
Dikutip dari laman Rushlane, Rabu 12 April 2023 pada 25 April mendatang Mercedes-Benz akan meluncurkan generasi terbaru dari E-Class, yang diharapkan akan memperbarui desain dan fitur mobil tersebut.
Peluncuran akan dilakukan secara global, dengan acara digital yang diadakan oleh produsen mobil mewah asal Jerman tersebut.
E-Class terbaru diharapkan akan datang dengan desain yang lebih modern dan aerodinamis, dengan garis yang lebih ramping dan elegan.
Mercedes-Benz juga diharapkan akan memperkenalkan teknologi terbaru dan fitur keamanan untuk membuat E-Class menjadi lebih canggih dari sebelumnya. Mesin baru juga diharapkan akan diperkenalkan, yang akan meningkatkan kinerja dan efisiensi mobil tersebut.
Mercedes-Benz E-Class edisi 2021
- Carscoops
Sebagai mobil mewah kelas atas, E-Class baru diharapkan akan tersedia dalam beberapa varian, termasuk bensin, diesel, dan model hibrida.
Mobil ini juga diharapkan akan dilengkapi dengan berbagai fitur yang menjadikannya lebih nyaman dan aman untuk dikendarai.
Mercedes-Benz telah lama menjadi pemimpin di pasar mobil mewah, dan dengan generasi terbaru dari E-Class, produsen mobil tersebut diharapkan akan tetap berada di garis depan inovasi dan teknologi.
Sebagai informasi, E-Class menjadi salah satu model mobil Mercedes-Benz yang sudah dirakit secara lokal di Indonesia, tepatnya di pabrik yang berlokasi di Wanaherang, Bogor.
Saat ini ada tiga tipe yang dipasarkan di Tanah Air, yakni E 200 Avantgarde Line, E 300 AMG Line dan E 200 Coupé AMG Line. Harga jualnya mulai dari Rp1,105 miliar sampai dengan Rp1,635 miliar dengan status off the road.
Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot
Kekhawatiran terhadap digitalisasi dan tren teknologi baru yang dianggap menggantikan peran akuntansi tradisional telah berkontribusi pada penurunan jumlah mahasiswa.
