Toyota Beberkan Kemampuan Mesin Hybrid Innova Zenix
- Dok: TAM
VIVA Otomotif – Pengembangan mesin hybrid menjadi topik yang semakin penting dalam industri otomotif, karena konsumen semakin peduli dengan lingkungan dan mencari solusi alternatif untuk mengurangi emisi gas buang.
Toyota, salah satu produsen mobil terkemuka di dunia, telah menjadi pionir dalam teknologi hybrid dan sudah mengembangkannya sejak lama.
Pabrikan otomotif asal Jepang itu telah mengembangkan berbagai jenis mesin hybrid, termasuk hybrid paralel, hybrid serial dan plug-in hybrid.
Mesin hybrid Toyota telah menjadi sangat populer dan telah digunakan dalam berbagai model, termasuk Prius, Camry dan RAV4. Bahkan, saat ini teknologi itu juga disematkan pada mobil Multi Purpose Vehicle yang jadi ikon di Indonesia yakni Kijang Innova Zenix.
Meski sama-sama menggunakan Continuously Variable Transmission atau CVT, namun sistem yang dipasang di versi Innova Zenix Hybrid berbeda dengan tipe mesin bensin.
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam mengatakan bahwa teknologi hybrid yang ada saat ini kemampuanya sudah setara dengan model Plug-in Hybrid generasi pertama.
“Hybrid sekarang sudah sama dengan PHEV generasi pertama. Sementara model internal combustion engine performanya sama dengan hybrid generasi pertama,” ujarnya di Jakarta, dikutip Selasa 11 April 2023.
Bob menuturkan, bahwa dengan adanya teknologi hibrida pada Innova Zenix maka konsumsi BBM dari mobil berkapasitas tujuh orang itu menjadi berkurang secara signifikan.
“Innova model lama emisi gas buangnya 240 gram per kilometer, konsumsi BBM kira-kira 1:10 (satu liter untuk jarak 10 km). Kalau Innova Zenix Hybrid emisinya 108 gr per km, bensinnya 1:17 sampai 1:20,” tuturnya.
Dengan konsumsi BBM yang begitu irit, membuat banyak orang tertarik untuk memiliki mobil tersebut. Bahkan tingginya permintaan tidak hanya terjadi di Indonesia saja, TMMIN mengumumkan bahwa mereka belum lama ini sudah melakukan ekspor perdana model tersebut ke beberapa negara.
Bob mengungkapkan, bahwa kehadiran kendaraan elektrifikasi yang beragam telah direspons dengan baik oleh konsumen dan diharapkan dapat membantu mencapai target reduksi emisi yang telah dicanangkan pemerintah.
“Hal ini menunjukkan, bahwa kepopuleran kendaraan elektrifikasi ini merupakan bagian dari subsidi atau insentif yang dirasakan langsung manfaatnya oleh konsumen,” jelasnya.