3 Mobil Honda Ini Jadi Favorit Pembalap Muda
- Dok: David Djaja
VIVA Otomotif – Honda memiliki banyak model mobil yang dipasarkan di Indonesia, mulai dari kelas Low Cost Green Car atau LCGC seperti Honda Brio hingga sedan Civic dan SUV Honda CR-V.
Dari sekian banyak model yang pernah maupun masih ditawarkan di tanah air, ada beberapa yang menjadi favorit pembalap muda. Hal itu diutarakan oleh David Djaja, salah satu pembalap belia yang kerap mengikuti ajang Indonesian Sentul Series of Motorsport.
““Terjun ke dunia balap itu tahun 2021 ke 2022. Timeline-nya itu tahun 2019, tepatnya pertengahan 2019 hingga akhir tahun itu, kami bangun mobil untuk balap,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 1 Maret 2023.
Saat mengikuti ajang balap tersebut, David masih mengandalkan Honda Civic Estilo bermesin B16 yang kapasitasnya hanya 1.600cc namun mampu bersaing dengan kompetitif.
“Kami turun di kelas Super Touring Car (STC) race 1 dan 2. Waktu itu masih menggunakan mesin B16 dengan kapasitas mesin 1.600cc, kami turun di dua kelas Super Touring Car Racing (STC-R) 3600 dan 2100,” tuturnya.
Pada ISSOM 2021, ia mengikuti seluruh seri yang digelar dengan Honda Civic Estilo yang mesinnya diubah agar kapasitasnya menjadi 1.800cc. Mobil tersebut terjun di kelas 2.000cc.
“Persaingan pada saat itu cukup kompetitif, kurang lebih diikuti lima pembalap yang menggunakan Estilo juga. Umumnya spesifikasi mesinnya itu 2.000cc,” ungkapnya.
Setelah berdiskusi dengan tim dan sang mentor Sunny TS, akhirnya David memutuskan untuk turun di kelas ITCR 1.500 di ajang ISSOM 2022 dan berhasil menjadi juara nasional serta meraih penghargaan IMI Awards 2021 dan 2022 untuk Juara Nasional Balap Mobil Kategori - Sesi 2 : Balap Mobil - ITCR 1500CC - Non Seeded.
“Kelas ini jadi salah satu kelas yang bisa dibilang paling kompetitif di Indonesia, karena biasanya menggunakan mobil-mobil baru seperti Honda Jazz dan Honda City Hatchback dengan spesifikasi standar. Yang diubah itu hanya suspensi,” jelasnya.
Untuk tahun ini, mimpinya meneruskan profesi sebagai pembalap untuk sementara harus ditunda karena dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk kuliah. Meski demikian, ia membuka kesempatan jika ada sponsor atau tim pabrikan yang tertarik merekrut.
“Tahun ini saya enggak turun di kelas ITCR 1.500, kendalanya karena harus bangun City Hatchback yang memakan biaya. Cost operasional-nya juga tentunya enggak sedikit, dananya saat ini dialihkan dulu untuk biaya kuliah,” kata David.