Truk EURO4 Melesat di Tanjakan Pakai Mesin VGS, Ini Kelebihannya
- Isuzu Indonesia
VIVA – Sebagian jalan di beberapa daerah Indonesia memiliki kontur naik dan turun atau tidak rata. Hal ini menyebabkan kecelakaan bisa terjadi di daerah tersebut, salah satunya adalah truk yang gagal menanjak. Truk yang gagal menanjak akan bergerak mundur tanpa terkendali. Menyebabkan truk terguling bahkan lebih parah menabrak pengguna jalan yang lain. Bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak penjelasan di artikel berikut.Â
Pemilihan pada bagian mesin truk harus siap menopang segala beban dan meminimalisir kebutuhan. Tak heran bila pemilihan mesin diesel pada truk menjadi perhatian khusus. Truk EURO4 terbaru yang menggunakan mesin diesel pada umumnya menggunakan turbocharger alias turbo. Tujuan utama penggunaan turbo untuk meningkatkan tenaga mesin dan membuat suara yang dihasilkan lebih halus.Â
Turbo merupakan komponen sistem induksi paksa (forced induction system) yang bisa menambah tenaga mesin menggunakan gas buang yang berasal dari mesin. Secara sederhana, turbo berfungsi meningkatkan asupan udara ke dalam mesin. Hal itulah yang membuat tenaga dihasilkan mesin meningkat drastis. Tanpa adanya komponen ini, truk yang memakai mesin diesel dapat dipastikan tidak akan memiliki power atau tenaga kuat.Â
Turbo bekerja menggunakan aliran udara hasil pembakaran di saluran buang sebagai sumber energi. Udara yang mengalir melalui turbin kemudian akan memutar kompresor. Putaran yang dihasilkan dapat mencapai hingga 150 ribu rpm. Putaran itu 30 kali lipat lebih cepat daripada mesin biasa tanpa turbo.Â
Ketika melambat, turbin yang semestinya didorong gas buang pun ikut melambat karena ada perubahan RPM saat menghadapi tanjakan. Pasalnya, saat RPM berkurang, maka berkurang jugalah gas buang menuju turbin.
Kondisi itulah yang dinamakan turbo lag. Namun, Isuzu menyempurnakannya dengan VGS di semua varian Truk EURO4 Isuzu Elf, baik tipe 4 ban, Isuzu ELF NLR, 6 ban, Isuzu ELF NMR, maupun Isuzu ELF NPS 4x4.
VGS adalah singkatan dari variable geometry system. Adam J Feneley, Apostolos Pesiridisa Amin Mahmoudzadeh Andwari dalam jurnal Renewable and Sustainable Energy Reviews menjelaskan bahwa teknologi ini (antara lain) menggunakan komponen bergerak untuk menyediakan luas penampang yang bervariasi. Dengan prinsip ini, efeknya pun cukup banyak.
"Meningkatkan boost atau tekanan angin pada kecepatan rendah, mengurangi waktu respons, meningkatkan torsi yang tersedia, mengurangi tekanan angin pada kecepatan putaran mesin tinggi untuk mencegah peningkatan berlebih, mengurangi emisi, meningkatkan penghematan bahan bakar, dan meningkatkan jangkauan operasi turbocharger secara keseluruhan," tulis mereka.Â
Untuk efek "meningkatkan tekanan boost pada kecepatan rendah" saja, Isuzu Elf, baik tipe 4 ban, Isuzu ELF NLR, 6 ban, Isuzu ELF NMR, maupun Isuzu ELF NPS 4x4 sudah mumpuni untuk kondisi menanjak. Saat RPM rendah karena menghadapi tanjakan, bilah-bilah turbin pada turbocharger Isuzu ELF akan menyempit sehingga daya tekanan udara tetap stabil sesuai pengaturan melalui ECU.
Dengannya, asupan udara untuk sistem turbonya menangkal hilangnya tenaga di tanjakan. Keberadaan VGS ini sekaligus menandai bahwa Isuzu jeli dalam menghadapi problem dan meningkatkan kemampuan truk-truknya, di samping mendukung kenikmatan berkendara yang lebih jauh meningkatkan ritase.