Truk EURO4 Gagal Nanjak, Ini Caranya Supaya Terhindar Dari Kecelakaan
- Isuzu Indonesia
VIVA – Kecelakaan truk (EURO2 dan EURO4) saat ini sering terjadi, akibat pengemudi yang lalai ketika sedang mengoperasikan kendaraan. Apalagi kecelakaan yang melibatkan kendaraan komersial, tak jarang menimbulkan korban jiwa.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Salah satunya adalah truk (EURO2 dan EURO4) tidak kuat menanjak. Banyak kecelakaan terjadi akibat truk tidak kuat menanjak, biasanya truk akan terguling akibat pengemudi kehilangan kendalinya.
Salah satu penyebab truk tidak bisa menanjak diakibatkan oleh beban yang terlalu berat atau disebut truk Over Dimension dan Over Loading (ODOL) dan ini sangat tidak disarankan, karena bisa memberikan dampak buruk bagi banyak pihak.
Kecelakaan truk seperti itu bisa diatasi dan ditanggulangi dengan tips-tips berikut. Yuk simak artikelnya.Â
1. Pengemudi truk harus menyesuaikan jumlah muatan dengan kapasitas kendaraan
Truk dengan muatan yang over dimension & over load (ODOL) dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan performa truk.
2. Pengemudi truk harus menjaga putaran mesinÂ
Setiap pengemudi truk harus menjaga putaran mesin dengan cara memperhatikan posisi gigi untuk tetap mencapai torsi yang sesuai, sehingga truk dapat melalui medan jalan tertentu. Misalnya, pengemudi truk yang melalui tanjakan dengan posisi gigi 2 namun putaran mesin turun di angka 1000 rpm padahal spesifikasi torsi truk yang digunakan ada pada kisaran rpm 1.200 – 2.200. Pengemudi tersebut harus segera memindahkan posisi gigi ke posisi 1 supaya putaran mesin kembali lagi di kisaran 1.200 – 2.200 rpm.Â
Perlu diketahui bahwa setiap truk memiliki spesifikasi torsi maksimum yang berbeda-beda. Seperti torsi maksimum pada Isuzu Elf NLR yaitu 36 Kgm pada putaran mesin 1.500 – 2.600 rpm. Berbeda dengan torsi maksimum Isuzu Elf NMR yang dapat menghasilkan torsi maksimum 41 Kgm pada putaran mesin 1.400 – 2.600 rpm. Setiap pengemudi harus mampu memahami sejauh mana spesifikasi dan kemampuan truk yang dikendarai sesuai dengan kondisi muatan dan jalan yang dilalui.Â
3. Pengemudi truk harus memperhatikan medan jalan
Pengemudi truk juga harus memperhatikan medan jalan yang sedang dilalui. Hal ini dilakukan sebab setiap kondisi jalan yang dilalui akan berpengaruh pada putaran mesin. Misalnya pada kondisi jalan menanjak, putaran mesin akan turun. Pemahaman akan medan jalan yang dilalui dapat menjadikan pengemudi lebih waspada dan memiliki penguasaan yang baik terhadap performa truk yang sedang melaju.Â
Apabila muncul gejala truk mulai turun atau tidak kuat menanjak, maka sebaiknya pengemudi langsung mengoperasikan rem tangan. Namun jika truk terlanjur meluncur ke bawah, maka pengemudi harus memposisikan gigi mundur. Keadaan ini dapat dikombinasikan juga dengan exhaust brake agar terjadi efek engine brake. Tentunya, pengemudi harus sambil menginjak rem kaki dan lakukan emergency brake dengan cara menarik dan melepas rem tangan beberapa kali. Ketika angin habis maka rem akan otomatis terkunci.