Mobil Seharga Rp100 Jutaan Ini Laku Puluhan Ribu Unit di Indonesia
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA Otomotif – Saat ini penjualan mobil di Indonesia tengah mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan beberapa produsen menghadirkan produk baru maupun pembaruan terhadap model ke pasar Tanah Air.
Diketahui, penjualan mobil secara nasional pada Januari hingga November tahun ini mengalami peningkatan sekitar 19 persen dengan total angka 909 ribu unit. Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama hanya 761 ribu unit.
Kenaikan penjualan tersebut dirasakan oleh PT Astra Daihatsu Motor. Perusahaan asal Jepang ini telah menjual beragam jenis produk mobil mulai dari MPV hingga komersial.
Booth Daihatsu di IIMS 2021
- VIVA Otomotif
Menurut data perusahaan, mereka berhasil mencatat penjualan sebanyak 172.449 unit atau naik sekitar 29,7 persen pada periode Januari-November 2022. Jika dibandingkan tahun lalu, mereka hanya menjual 132.950 unit pada periode yang sama.
Pencapaian itu tidak lepas dari besarnya kontribusi beberapa model, yang selama ini menjadi tulang punggung penjualan Daihatsu di Tanah Air. Model yang paling laku dari mereka sepanjang tahun 2022 adalah Sigra.
Kendaraan roda empat yang ditawarkan dengan harga mulai Rp131 juta, on the road DKI Jakarta tersebut, laku mencapai 42,513 unit atau berkontribusi 24,7 persen pada 11 bulan tahun ini. Kemudian diikuti Gran Max PU (Pick Up) sebanyak 41.688 unit (24.2 persen), dan Xenia dengan raihan 22.222 unit (12,9 persen).
"Kami bersyukur dapat mempertahankan penjualan dengan capaian positif dengan kenaikan sebesar 30 persen hingga November 2022. Semoga raihan positif ini terus berlanjut, dan pasar otomotif dapat lebih baik dibandingkan sebelumnya,” ujar Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 13 Desember 2022.
Sekadar informasi, perusahaan berlogo D ini tidak hanya mengalami kenaikan penjualan saja, tetapi juga market share. Mereka berhasil meningkatkan menjadi sebesar 19 persen, atau naik sebesar 1,5 persen dibandingkan YTD November tahun lalu hanya sebesar 17,5 persen.
PPN Mau Naik 12 Persen, Masyarakat Bakal Sulit Punya Rumah
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.
