Ada Komponen Kijang Innova Zenix Hybrid yang Masih Diimpor

All New Kijang Innova Zenix Hybrid
Sumber :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

VIVA Otomotif – Saat ini Indonesia kedatangan mobil baru yang diproduksi oleh PT Toyota Astra Motor bernama Kijang Innova Zenix. Kendaraan roda empat tersebut masuk di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) yang memiliki varian hybrid.

Terpopuler: Viral BBM Pertamax, Periklindo Tolak Insentif Hybrid

Diketahui, model baru tersebut dirakit secara lokal yang berada di pabrik Kawasan Industri Karawang, Jawa Barat. Perusahaan asal Jepang itu mengatakan bahwa model ini 65 persen komponen dari Indonesia, dan sisanya masih diimpor.

Hal itu diungkap langsung oleh Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam. Dia mengatakan ada komponen yang masih mereka datangkan dari luar, yaitu baterai.

Bulan Ini Indonesia Kirim Bahan Penting Buat Baterai Mobil Listrik Elon Musk

Pabrik Toyota Astra Motor di Kawasan Industri Karawang

Photo :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

"Saat ini baterai masih impor dari Jepang, tapi ada beberapa komponen,ya sekitar 30 komponen sudah kami ubah lah," ujar Bob beberapa waktu lalu di Jakarta Pusat, dikutip VIVA Rabu 23 November 2022.

Produk Lokal Ini Bisa Atasi Ancaman Bahaya Kebakaran Baterai di Kendaraan Listrik

Dia menjelaskan alasan mengapa pihaknya masih mendatangkan baterai dari luar. Hal itu dikarenakan pabrik yang berada di Indonesia saat ini masih memproduksi mesin yang lama.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono menambahkan tidak ada perbedaan baterai yang digunakan pada mobil hybrid, plug-in hybrid maupun Battery Electric Vehicle (BEV) dari perusahaan. 

"Baterai itu terdiri dari sel-sel dan sel-nya itu sama saja (untuk hybrid maupun elektrifikasi yang lain). Hanya saja kalau hybrid misalnya, sel-nya 1.000, plug in 5.000, BEV 15.000. Jadi itu sama saja sel-nya, cuma kebutuhannya, jadi teknologinya ya sama saja," tambah Warih.

Dirinya memberitahu bahwa perakitan baterai dapat dilakukan, jika ke depannya akan terbuka untuk memenuhi kebutuhan semua jenis khusus kendaraan elektrifikasi. Bahkan apabila dibuat lokal bisa juga membuka peluang ekspor. 

"In the future, baterai itu kan resource-nya tidak banyak. Di dunia itu terbatas, namun kami fokuskan untuk kebutuhan utama pasar domestik. Tapi kalau memungkinkan kami bisa ekspor karena struktur baterai itu sama saja," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya