Mobil Baru Suzuki Laku Banyak di Indonesia
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA Otomotif– Pada pameran GIIAS 2022 yang digelar beberapa waktu lalu, Suzuki meluncurkan produk baru yaitu Suzuki S-Presso. Mobil ini memiliki garis desain yang unik, dengan warna-warna mencolok membuatnya terlihat penuh gaya.
Dengan ukuran panjang 3.565 mm, lebar 1.520 mm dan tinggi 1.565 mm, S-Presso menjadi city car dengan dimensi yang kompak agar bisa bergerak lincah.
Ground clearance atau jarak terendah ke tanah S-Presso yaitu 180 mm, membantu pengemudi saat harus melewati jalanan yang tidak rata ataupun genangan air layaknya Sport Utility Vehicle.
Jantung pacunya mengandalkan mesin tiga silinder berkapasitas 1.000cc, yang mampu menghasilkan tenaga 67 daya kuda dan torsi 90 Newton meter. Kapasitas tangki bensinnya bisa menampung 27 liter.
Fitur yang disematkan pada mobil berukuran mungil ini mulai dari Anti-lock Braking System, sensor mundur hingga dua kantung udara di bagian depan.
Suzuki S-Presso tersedia dalam dua pilihan transmisi, untuk versi manual dijual Rp155.000.000 sementara versi matik Auto Gear Shift banderolnya Rp164.000.000. Kedua harga sudah berstatus on the road DKI Jakarta.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, dikutip Jumat 18 November 2022, PT Suzuki Indomobil Sales sudah mendatangkan S-Presso dari India sejak April tahun ini.
Pada bulan tersebut, mereka hanya mendatangkan tiga unit saja. Namun di bulan berikutnya, naik menjadi 24 unit dan selanjutnya SIS mengimpor ratusan unit.
Total hingga Agustus lalu, ada 2.298 unit Suzuki S-Presso yang tiba di Tanah Air. Setelah itu, SIS tidak mengimpor model tersebut selama dua bulan.
Dari ribuan unit tersebut, sebanyak lebih dari 500 unit didistribusikan ke diler-diler mereka yang ada di seluruh Indonesia pada Juli tahun ini. Hingga Oktober kemarin, jumlah Suzuki S-Presso yang tersisa di gudang SIS hanya sebanyak tiga unit saja.
Menperin Akui Ada Tekanan di Industri Otomotif RI, Minta Jangan Ada PHK
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa industri otomotif sedang dalam tekanan hingga penjualan menurun.
