Wuling Almaz Hybrid Pakai Suspensi Berbeda
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA Otomotif – Belum lama ini Wuling resmi meluncurkan Sport Utility Vehicle baru di pasar otomotif Indonesia, yang merupakan pengembangan dari model Almaz.
Kendaraan yang dimaksud adalah Wuling Almaz Hybrid, yang mengusung jantung pacu perpaduan mesin bensin dan motor listrik. Mobil ini ditawarkan ke konsumen dengan harga Rp470 juta, on the road DKI Jakarta.
Desain luar dari Wuling Almaz Hybrid tidak berbeda jauh dengan model standar, hanya saja ada beberapa aksen yang menunjukkan bahwa kendaraan tersebut sudah menggunakan teknologi elektrifikasi seperti garis biru di beberapa bagian.
Wuling memasang mesin bensin berkapasitas 2.000cc yang bertenaga 123 daya kuda dan torsi 168 Newton meter. Kinerja dari mesin tersebut dibantu oleh motor listrik berkekuatan 174 dk dan torsi 320 Nm, serta didukung baterai berkapasitas 1,8 kilo Watt hours.
Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko menuturkan bahwa meski kapasitas mesinnya lebih besar dari tipe standar namun justru lebih efisien karena cara kerjanya menggunakan teknologi Atkinson Cycle.
“Mesin dua liter ini pakai siklus Atkinson, yang sangat digemari oleh produsen-produsen di dunia untuk dipadukan dengan penggerak hybrid. Salah satu kelebihannya efisiensi termalnya lebih tinggi daripada mesin dengan siklus Otto,” ujarnya belum lama ini, dikutip Rabu 9 November 2022.
Danang menuturkan, bahwa pihaknya menempatkan baterai di posisi belakang tepat di bawah kursi baris ketiga. Untuk bisa melakukan hal itu, Wuling harus merancang ulang bagian kaki-kaki dan knalpot agar ruang kabin tetap lega.
Termasuk, mengganti sistem suspensi belakang yang tadinya memakai jenis multi link menjadi torsion beam. Keunggulan dari sistem baru tersebut, yakni bisa meredam guncangan lebih baik.
“Untuk memaksimalkan ruang yang ada, kami melakukan beberapa perubahan. Salah satunya, dengan pemakaian suspensi belakang torsion beam. Kalau dibandingkan dengan Almaz konvensional, posisi knalpot dari mesin ke belakang ada sedikit perubahan rute, untuk memberi tempat kepada baterainya,” tuturnya.