Jadi Anak Baru di Balap AXCR 2022, Rifat Sungkar Berguru ke Jagoan Offroad
- Dok: Mitsubishi
VIVA Otomotif – Pembalap nasional Rifat Sungkar menjadi salah satu peserta Asia Cross Country Rally atau AXCR 2022, yang akan digelar beberapa pekan lagi di Thailand. Ia hadir mewakili Mitsubishi Ralliart Team.
Ajang ini menjadi saksi kembalinya nama Ralliart di dunia balap, setelah operasionalnya yang dimulai pada 1984 sempat dihentikan pada 2010. Mobil yang akan digunakan oleh Rifat, yakni Mitsubishi Triton yang masuk ke dalam kategori pikap.
Pria kelahiran Jakarta 43 tahun lalu itu mengaku, butuh banyak penyesuaian dengan mobil yang akan ia pacu di balapan Reli Dakar versi Asia itu. Bahkan, ada satu hal yang membuatnya terkejut saat melakukan uji coba.
“Begitu saya di Thailand, saya kaget. Testing tiga hari, mobil yang dipakai standar, yang diganti shocbreaker-nya saja,” ujarnya saat acara konferensi pers yang digelar PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia di Jakarta, dikutip Rabu 2 November 2022.
Rifat mengaku bahwa ia menjadi pendatang baru di balapan yang disebut-sebut mirip dengan Reli Dakar tersebut, dan mengaku butuh melakukan banyak persiapan.
“Biasanya saya reli 200 kilometer, sekarang kami jalan 1.700 kilometer. Artinya, dalam satu minggu saya menyetir mobil lebih banyak dibanding satu tahun,” tuturnya.
Kehadiran juara Reli Dakar dua kali sekaligus engineer dari Mitsubishi Motors, Hiroshi Masuoka di ajang AXCR 2022 dan bertindak sebagai direktur tim serta konsultan teknis, dianggap Rifat sangat membantu dirinya untuk menyusun strategi.
“Saya beruntung ada Masuoka, karena saya biasa bawa Xpander AP4 itu attack all the time. Jaraknya di Thailand delapan kali, jadi tidak bisa attack all the time. Perlu strategi, bukan mengemudi kencang tapi perlu driving yang konsisten,” ungkapnya.
Hal lain yang menurut Rifat perlu ia pelajari sebelum bertanding di Negeri Gajah Putih, yakni halangan di jalur-jalur yang akan dilewati.
“AXCR biasanya di tengah tahun dan hujan besar, banyak mobil ditarik pakai traktor. Menyeberang kali sepintu sudah biasa buat yang lain, enggak biasa buat saya. Kami harus ada antisipasi, saya mau ketemu anak offroad untuk belajar,” jelasnya.