Mobil Listrik Karya Mahasiswa Ini Cuma Butuh Rp5 Ribu untuk Tempuh Jarak 100 Km
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
VIVA Otomotif – Saat ini kendaraan listrik mulai dikembangkan oleh beberapa institusi maupun produsen. Hal itu dikarenakan Indonesia tengah mengalami peralihan mobilitas kendaraan yang tadinya mesin konvensional menjadi listrik.
Dalam memenuhi upaya pemerintah, salah satu kampus bernama Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menghadirkan prototipe mobil listrik. Kini, kendaraan tersebut dipajang di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Direktur PT Olat Maras Teknologi, Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Teknologi Sumbawa, Ahmad Jaya mengatakan kendaraan ramah lingkungan ini merupakan implementasi dari elektrikal dari pihak kampus. Mereka menamakan kendaraan tersebut bernama 'NgebUTS'.
"Awalnya ceritanya dari kampus ada program dari elektrikal, jadi hasil implementasi dari elektrikal kami adalah penciptaan kendaraan listrik. Kami main dari paling bawah, sepeda listrik dari hasil riset teman-teman di bengkel sudah menghasilkan kendaraan listrik," ujar Ahmad beberapa waktu lalu di Sirkuit Internasional Mandalika, dikutip VIVA Senin 17 Oktober 2022.
Lebih lanjut, dia menceritakan untuk melangkah lebih jauh pihaknya mengembangkan dan berinovasi dari sistem mobil yang tidak juah bebeda dengan yang dipelajari mahasiswa sebelumnya. Sistem di sini tidak terlepas dari baterai dan dinamo. Kedua komponen ini yang menjadi fokus dari mobil listrik.
"Untuk jarak tempuhnya mencapai 100 km dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Sedangkan lama pengecasannya memakan waktu 7 jam. Jika dikalkulasikan, kata dia, mobil listrik NgebUTS ini hanya biaya Rp5.700 per 100 km," tambahnya.
Ahmad memberitahu pihaknya telah melakukan uji coba dan akan terus ditingkatkan. Untuk mesin, mobil listrik menggunakan baterai lithium yang masih dikirim dari Jakarta. Diketahui, baterainya berkapasitas 3,9 kW dengan dinamonya 1,2 kW.
"Kendaraan yang kami ciptakan tidak terlalu spesifikasi. Untuk pembuatan mobil, model bisa kami sesuaikan. Kali ini kami buat terbuka saja," jelasnya.
Menurut dia, kendaraan listrik yang dibuatnya diklaim lebih hemat, jika dibandingkan menggunakan mesin konvesional. Misalnya saja, jika dibandingkan dengan bensin, menurutnya 100 km bisa mencapai 100 ribu.Â
"Jadi menggunakan listrik ini memang sangat hemat, tapi tidak bisa langsung jor-joran kami pakai. memang ada beberapa regulasi yang dipenuhi dulu," pungkasnya.
Baca informasi menarik lainnya di Google News.