Setelah Toyota, Perusahaan Otomotif Nissan Mulai Hentikan Produksi di Rusia

Logo Nissan
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA Otomotif – Pada bulan lalu, Toyota Motor Corp mengumumkan bahwa mereka keluar dari Rusia dengan mengakhiri produksi di pabriknya di barat laut negara itu. Bahkan Mazda Motor Corp juga sedang dalam pembicaraan dengan mitra lokal untuk mengakhiri produksi di Rusia.

Pasukan Ukraina Gunakan Kucing Buat Jebak Puluhan Tentara Korut

Kabar terbaru, Nissan Motor Corp baru saja mengumumkan untuk keluar atau menarik diri dari negara Rusia. Hal itu dilakukan setelah invasi Rusia ke Ukraina. Perusahaan asal Jepang itu menyebut akan menjual bisnisnya ke lembaga penelitian yang dikelola negara tersebut.

Dikutip VIVA dari Kyodo, Kamis 13 Oktober 2022, diketahui mereka mengalami kerugian satu kali sekitar 100 miliar yen atau Rp10 triliun. Namun, mereka tetap mempertahankan perkiraan pendapatan setahun penuh tidak berubah meskipun mengalami kerugian.

Tampang Satu Pelaku Geng Rusia yang Culik dan Rampok WN Ukraina di Bali

Nissan Sakura

Photo :
  • Istimewa

Langkah itu dilakukan setelah perusahaan menghentikan produksi di pabrik St Petersburg. Nissan memiliki beberapa alasan mengapa mereka menghentikan produksinya yaitu karena ada masalah gangguan rantai pasokan setelah perang di Ukraina.

Satu Pelaku Geng Rusia Culik dan Rampok WN Ukraina Ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Mau ke Dubai

Adanya keputusan tersebut, membuat Nissan bergabung dengan jajaran pembuat mobil saingan lainnya seperti Toyota dan Mazda. Bisa diartikan bahwa adanya masalah di antara ke dua negara tersebut membuat beberapa perusahaan mengalami kerugian dan bahkan menghentikan produksinya.

Diketahui, perusahaan yang berdiri tahun 1933 ini telah memproduksi kendaraan sport dan mobil lainnya di pabriknya di St. Petersburg. Mereka memproduksi sekitar 45.000 unit pada tahun lalu. Hal itu membuktikan bahwa unit mereka masih diminati oleh masyarakat di sana, namun hanya saja ada beberapa masalah yang mengharuskan untuk berhenti.

Bicara soal para pekerja, perusahaan memberitahu bahwa mereka bertanggung jawab untuk karyawan di pabrik tersebut dan dijamin selama satu tahun kerja di pemilik baru Central Research and Development Automobile and Engine Institute.

Di sisi lain, Nissan dan mitra Perancis Renault SA telah dalam pembicaraan untuk mengurangi saham Renault. Diketahui, mereka memegang 15 persen saham di Renault. Adanya pembahasan pengurangan, membuat mereka mengatur ulang apa yang dilihatnya sebagai struktur yang tidak setara dan tidak seimbang.

KA (30) (tengah) anggota geng Rusia yang diduga terlibat penculikan terhadap WN Rusia saat diamankan petugas

Anggota Geng Rusia Perampok WN Ukraina Tiba di Bali Pekan Lalu

KA (30) anggota geng Rusia yang diduga terlibat dalam aksi penculikan dan perampokan terhadap Warga Negara Ukraina II (48) ditangkap.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025