Beragam Cara Dilakukan Toyota untuk Kurangi Emisi Karbon di Indonesia
- Toyota Astra Motor
VIVA Otomotif – Toyota menjadi salah satu pabrikan otomotif yang gencar membantu pemerintah, dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Berbagai cara mereka lakukan, mulai dari menghadirkan beragam produk ramah lingkungan hingga berkolaborasi dengan civitas akademika.
Terbaru yakni dengan mendukung penyelenggaraan rangkaian aktivitas Seminar Nasional bertema 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia.
Pada rangkaian ke-3 yang diadakan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing memaparkan pentingnya transisi menuju energi baru terbarukan dalam menjaga ketersediaan energi dan lingkungan yang lebih hijau untuk generasi di masa yang akan datang.
“Kami meyakini, bahwa netralitas karbon merupakan suatu keniscayaan. Harapannya, kita bersama-sama menyikapi perubahan yang tidak bisa dielakkan sebagai kesempatan yang baik untuk mengoptimalkan pertumbuhan bangsa Indonesia,” ujar Direktur Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 11 Oktober 2022.
Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, Toyota Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi bersama akademisi untuk memberikan edukasi serta menyelaraskan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda yang berpartisipasi aktif dalam mendukung peta jalan energi pemerintah
Bob menuturkan, peran akademisi dalam menyampaikan inovasi-inovasi teknologi yang dapat diterapkan dari proses hulu ke hilir oleh industri, menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk memperdalam pemahaman terkait peta jalan EBT di Indonesia.
Salah satunya, di industri otomotif melalui Life Cycle Assesment atau LCA yang dapat menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap pengurangan karbon emisi di Indonesia.
Toyota Indonesia sendiri hadir dengan pendekatan Multi-pathway, yaitu sinergi ragam teknologi kendaraan elektrifikasi dan pemanfaatan energi rendah emisi seperti biofuel, ethanol dan hidogren, serta optimalisasi implementasi EBT dalam proses manufaktur yang lebih ramah lingkungan.
“Dengan menggandeng peran aktif akademisi, seminar ini harapannya dapat mengedukasi serta memperdalam pemahaman mahasiswa sebagai generasi penerus mengenai peta jalan pemerintah memasuki era EBT dan implementasinya,” tuturnya.