Laku Keras, Apakah Toyota Rela Suntik Mati Kijang Innova Diesel?
- Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
VIVA Otomotif – Kijang Innova generasi pertama lahir pada 2004 sebagai penerus Kijang kapsul dengan desain yang jauh lebih moderen. Mobil MPV, atau Multi Purpose Vehicle tersebut ditawarkan dua pilihan mesin, bensin, dan diesel.
Untuk mesin diesel hanya tersedia pada tipe E, G, dan V. Enjin peminum solar tersebut memiliki kode D4D, atau Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection berkapasitas 2.500cc, serupa dengan Toyota Fortuner.
Memasuki 2008 sampai 2013 mobil tersebut mendapatkan penyegaran, namun tetap mempertahankan mesin yang serupa. Hingga akhirnya pada 2016, All New Kijang Innova meluncur dengan perubahan signifikan.
Kijang Innova generasi terakhir itu masih dijual hingga saat ini dengan pilihan bensin, dan diesel. Untuk mesin peminm solarnya berkode 2GD-FTV berkapasitas 2.400cc dilengkapi VNT Intercooler (Variable Noozzle Turbo).
Mesin diesel itu bisa menyemburkan tenaga 149 PS di 3.400 rpm, dan torsi puncaknya 400 Nm di 1.200-2.600 rpm. Sementara mesin bensin dengan kapasitas 2.000cc hanya 139 PS di 5.600 rpm, dan torsi 183 Nm di 4.000 rpm.
MPV dengan sebutan Innova reborn tersebut juga sudah mendapatkan penyegaran, terbaru pada 15 Oktober 2020 lalu. Mobil keluarga itu mengalami sedikit perubahan pada desain eksterior, interior, dan fitur-fiturnya.
Kijang Innova edisi 2020 ditawarkan varian baru, yakni tipe G dan V Luxury untuk menggantikan tipe Q Basic. Secara fitur, tipe V Luxury lebih mewah dengan lampu utama LED projektor, lampu kabut LED, dan pelek 16 inci.
Sistem hiburan, tipe V Luxury dibekali head unit 9 inci sama seperti Venturer yang dapat teintegrasi dengan smartphone melalui miracast, Bluetooth. Sedangkan tipe G Luxury ukuran layar hiburannya lebih kecil, yakni 8 inci.
Meski varian diesel paling diminati, bahkan dalam kondisi bekas, harga jualnya lebih stabil dibandingkan bensin, namun kabarnya Toyota akan suntik mati produk tersebut. Posisinya akan digantikan varian hybrid.
“Infonya gitu (diesel dihapus diganti hybrid), soalnya stok unit diesel sudah jarang, di diler saya saja sisa satu unit tipe G, dan belum ada penditribusian lagi,” ujar salah satu sales diler yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi.
Sementara wiraniaga diler Toyota di tempat berbeda menjelaskan, bahwa konsumen yang masih menginginkan tipe diesel tetap dilayani untuk pemesanan, namun unitnya inden. Sebab bulan depan diler baru menerima unit lagi dari pusat.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo, pengiriman unit Kijang Innova diesel dari pabrik ke diler di bulan lalu masih 2.525 unit, angka wholesales yang normal.
Jika dikalkulasikan sepanjang Januari-Agustus, pengiriman unit varian diesel ke diler masih menyentuh angka 21.763 unit. Di mana tipe G matik masih menjadi penyumbang terbesar, dengan penjualan 6.426 unit.
Saat dikonfirmasi, terkait kabar tipe tersebut akan diganti Innova Hybrid, Marketing Direktur PT TAM, Anton Jimmi Suwandy menyebut tidak bisa memberikan informasi terkait produk baru, tapi tipe diesel tetap diproduksi.
“Masih produksi, dan masih jualan,” ujar Anton singkat kepada Viva, Kamis 22 September 2022.