2 Tahun Lagi Indonesia Bikin Baterai, Mobil Listrik Jadi Murah?

Ilustrasi baterai mobil listrik
Sumber :
  • QZ

VIVA Otomotif – Kendaraan listrik menjadi solusi mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari mesin pembakaran kendaraan bermotor. Di Indonesia cukup banyak mobil listrik beredar dipasaran dengan spesifikasi berbeda-beda.

Mobil Listrik Audi Buatan Wuling Bisa Jalan 700 KM dan Lebih Cepat dari Ferrari

Harganya cukup bervariasi, namun masih tergolong mahal bagi sebagian orang. Saat ini mobil listrik paling murah yang dijual oleh produsen resminya, adalah Wuling Air ev dengan banderol Rp238-295 juta on the road DKI.

Ilustrasi baterai mobil listrik.

Photo :
  • Greencarreport
Bikin Tesla Keok, BYD Makin Mendominasi Pasar Mobil Listrik di China

Mobil tersebut dimensinya kompak, atau lebih kecil dari city car. Sedangkan jika menginginkan yang berukuran besar, ada Hyundai Ioniq 5 namun banderolnya sudah menyentuh Rp748-859 juta.

Padahal mobil listrik Hyundai itu dibuat lokal, namun sebagian besar komponennya impor, begitu pun dengan baterai sebagai jantung pacunya. Maka tidak heran jika harganya masih selangit.

Tantangan serta Peluang Baterai dan Hidrogen dalam Transisi Energi

Oleh sebab itu, Hyundai bersama LG Energy Solution bekerja sama untuk membuat baterai di dalam negeri tepatnya di Karawang, Jawa Barat.

Sampai saat ini belum ada informasi terkait Hyundai menyematkan baterai produksi lokal tersebut untuk produk-produknya.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Kukuh Kumara mengatakan, untuk pertumbuhan kendaraan listrik di dalam negeri, tentu produksi baterai sebagai komponen utamanya dipercepat.

“Kami harapkan, nikel dan yang lainnya bisa dioleh, dan dijadikan baterai pada 2024 akan siap produksi, dan digunakan untuk kendaraan buatan Indonesia,” ujar Kukuh secara virtual besama Forwot, dikutip Senin 19 September 2022.

Tidak dijelaskan produk baterai buatan lokal yang dimaksud Kukuh akan siap produksi pada dua tahun ke depan. Selain Hyundai, LG sebagai perusahaan teknologi telah bekerjasama dengan perusahaan lain untuk membuat baterai.

Sebelumnya Menteri Investasi, atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengatakan, Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah menjadi pusat pembuatan baterai kendaraan listrik.

Investasi konsosium yang salah satu anggotanya adalah LG, akan mengucurkan dana sebesar 5,18 miliar dolar Amerika Serikat, atau setara Rp75 triliun untuk pembuatan baterai di kawasan industri tersebut.

“Indonesia sudah saatnya berpikir untuk dikenal karena mempunyai sumber bahan baku sel baterai untuk kendaraan listrik,” ujar Bahlil saat itu.

Presiden LG Energy Solution, Lee Bang Soo mengejlaskan, proyek untuk pembuatan baterai itu berdiri di atas lahan 275 ribu hektar dengan menerapkan teknologi terbaru, untuk mendukung KIT Batang menjadi pusat baterai listrik dunia.

Pembiayaan bersama dalam pojek tersebut melibatkan, LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, dan beberapa perusahaan BUMN seperti Antam, Pertamina Power, dan PLN.

Proses pembuatannya dimulai dari Halmahera, Maluku Utara sebagai pusat pertambahan, dan peleburan nikel, berlanjut di KIT Batang untuk pemurnian, prekusor, dan katoda, industri sel baterai, hingga daur ulang baterai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya